Rektor Unud Ditetapkan Tersangka

Mahasiswa Unud Gelar Aksi Cuci Almamater, Simbolis Bersih-bersih Kampus Capai Reformasi Udayana

mahasiswa Universitas Udayana mencuci almamater, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2023.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Aksi mahasiswa Universitas Udayana dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 dengan gerakan cuci almamater sebagai bentuk upaya “bersih-bersih” kampus - Mahasiswa Unud Gelar Aksi Cuci Almamater, Simbolis Bersih-bersih Kampus Capai Reformasi Udayana 

Ditambah lagi pada 2 Mei 2023 ini, baru saja diputuskan oleh Pengadilan Negeri Denpasar bahwa Rektor Unud telah kalah di praperadilan.

Artinya rektor akan menjalani proses peradilan yang sangat panjang, hal ini akan menjadi atensi mereka.

Aksi mahasiswa Universitas Udayana dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 dengan gerakan cuci almamater sebagai bentuk upaya “bersih-bersih” kampus  - Mahasiswa Unud Gelar Aksi Cuci Almamater, Simbolis Bersih-bersih Kampus Capai Reformasi Udayana
Aksi mahasiswa Universitas Udayana dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 dengan gerakan cuci almamater sebagai bentuk upaya “bersih-bersih” kampus - Mahasiswa Unud Gelar Aksi Cuci Almamater, Simbolis Bersih-bersih Kampus Capai Reformasi Udayana (Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani)

“Hari ini membuktikan yang bermasalah di mahasiswa dan rektorat adalah dampak dari adanya penyalahgunaan jabatannya. Ini akan menjadi perhatian kami agar nantinya proses peradilan tidak berimbas pada kegiatan akademik di Udayana dan merugikan dosen dan juga mahasiswa,” kata Riski Dimastyo.

Lebih lanjut, BEM Unud akan melakukan audiensi dengan Dikti untuk memastikan rektor dan tersangka lainnya tidak akan mengganggu Udayana.

Terpantau di lapangan, aksi ini tidak dihadiri oleh pimpinan Udayana seperti Rektor dan lain-lain.

Namun, hal ini tak melunturkan semangat mahasiswa, karena hal itu bukanlah harapan utama, melainkan diharapkan agar mereka sadar akan tindakannya yang mencoreng nama Udayana.

Tidak berhenti samapi di sini saja, aksi ini akan dilanjutkan di berbagai daerah dan akan diperjuangkan hingga ke tingkat nasional.

Mereka akan memperjuangkan isu-isu komersialisasi pendidikan dan maraknya korupsi di dunia pendidikan.

Besar harapan, dari aksi ini kebijakan SPI dapat dicabut karena itulah yang membuat perguruan tinggi sulit dijangkau masyarakat.

Dan kepada para birokrat, mahasiswa berharap kedepannya yang bersangkutan dapat sadar akan tindakan yang keliru yang mereka lakukan.

Mahasiswa pun menuntut adanya reformasi untuk Universitas Udayana dan memohon agar pemerintah harus benar-benar mengutamakan perhatiannya kepada pendidikan. (yun)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved