Berita Jembrana

Ambil Sampel Darah Sapi Jembrana, BBVet Denpasar Lakukan Penelitian Penyebab Sapi Mati Mendadak

Sampel darah pada sejumlah ekor sapi di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, diambil petugas Balai Besar Veteriner

Istimewa
Petugas saat melakukan pengambilan sampel darah ternak sapi warga di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Jumat 5 Mei 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sampel darah pada sejumlah ekor sapi di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, diambil petugas Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar), Jumat 5 Mei 2023.

Tujuannya untuk mengetahui lebih detail kasus belasan ekor sapi mati mendadak selama ini. Sementara, hasil lab terhadap organ dalam sapi yang diambil sebelumnya, masih menunggu. 


"Ada sekitar 8 ekor sapi yang diambil sampel darahnya," kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Jumat 5 Mei 2023.

Baca juga: Imbauan Distan Bali ke Peternak Babi dan Sapi, Jangan Jual Ternak Mati Misterius


Dia melanjutkan, pengambilan sampel darah terhadap sejumlah hewan ternak menyusul adanya belasan sapi milik warga mati secara mendadak.

Ada indikasi ternak warga terkena penyakit bloat atau perut kembung. Namun indikasi tersebut masih menunggu pemeriksaan laboratorium sampel organ dalam yang diambil sebelumnya.


"Sehingga sampel darah ini diteliti lagi selain menunggu hasil lab sampel organ kemarin. Semoga hasilnya aman dan ternak warga aman dari virus," harapnya.

Baca juga: Lestarikan Sapi Bali, Pemkab Gianyar Akan Serahkan 70 Sapi ke Peternak


Untuk diketahui, belasan ekor sapi milik warga di Jembrana mati mendadak pada periode bulan April-Mei 2023.

Pihak petugas dari Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana pun melakukan pengecekan.

Hasil pengecekan sementara, sapi yang ditemukan mati mendadak itu diduga atau didiagnosis karena penyakit bloat atau gangguan pencernaan.

Baca juga: 2 Ekor Sapi Wayan Alit Digondol Maling di Kubu Karangasem

Petugas juga telah mengambil sampel organ dalam untuk dicek ke laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar untuk mengetahui penyebab pastinya.


Menurut data yang diperoleh dari Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, total ada 11 ekor sapi milik warga yang diketahui mati mendadak.

Sembilan ekor diketahui mati mendadak pada April 2023 lalu. Sedangkan dua ekor lainnya diketahui mati mendadak pada Senin 1 Mei 2023 kemarin. (*)

 

 

Berita lainnya di Sapi Mati Mendadak

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved