Berita Jembrana

Satu Ekor Babi Milik Warga Sawe Jembrana Mati Mendadak, Mulut Keluar Air Liur Berbusa

Satu ekor babi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, mati mendadak, Kamis 4 Mei 2023.

Pixabay
Ilustrasi babi - Satu ekor babi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, mati mendadak, Kamis 4 Mei 2023. Padahal pada sore hari kemarinnya, hewan ternak warga tersebut dalam kondisi normal. Ternak disebutkan mati dengan gejala keluar air liur dan berbusa dari mulutnya. Sampel organ dalam telah diambil petugas Keswan-Kesmavet Jembrana untuk selanjutnya diuji ke lab BBVet Denpasar. Menurut informasi yang diperoleh, pemilik ternak babi rumahan tersebut baru mengetahui hewan peliharaan berusia 1,5 tahun tersebut mati pada pagi hari. Padahal, sehari sebelumnya kondisi hewan kaki empat tersebut cenderung normal. 

TRIBUN-BALI.COM - Satu ekor babi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, mati mendadak, Kamis 4 Mei 2023.

Padahal pada sore hari kemarinnya, hewan ternak warga tersebut dalam kondisi normal.

Ternak disebutkan mati dengan gejala keluar air liur dan berbusa dari mulutnya.

Sampel organ dalam telah diambil petugas Keswan-Kesmavet Jembrana untuk selanjutnya diuji ke lab BBVet Denpasar.

Menurut informasi yang diperoleh, pemilik ternak babi rumahan tersebut baru mengetahui hewan peliharaan berusia 1,5 tahun tersebut mati pada pagi hari.

Padahal, sehari sebelumnya kondisi hewan kaki empat tersebut cenderung normal.

Baca juga: GUPBI Bali Tegaskan Babi yang Banyak Mati di Buleleng Tak Terapkan Biosecurity dan Tertular ASF

Baca juga: BREAKING NEWS! Mayat Orok Laki-laki Ditemukan di Bantaran Sungai Taman Pancing, Simak Beritanya!

Ilustrasi babi - Satu ekor babi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, mati mendadak, Kamis 4 Mei 2023.

Padahal pada sore hari kemarinnya, hewan ternak warga tersebut dalam kondisi normal.

Ternak disebutkan mati dengan gejala keluar air liur dan berbusa dari mulutnya.

Sampel organ dalam telah diambil petugas Keswan-Kesmavet Jembrana untuk selanjutnya diuji ke lab BBVet Denpasar.

Menurut informasi yang diperoleh, pemilik ternak babi rumahan tersebut baru mengetahui hewan peliharaan berusia 1,5 tahun tersebut mati pada pagi hari.

Padahal, sehari sebelumnya kondisi hewan kaki empat tersebut cenderung normal.
Ilustrasi babi - Satu ekor babi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, mati mendadak, Kamis 4 Mei 2023. Padahal pada sore hari kemarinnya, hewan ternak warga tersebut dalam kondisi normal. Ternak disebutkan mati dengan gejala keluar air liur dan berbusa dari mulutnya. Sampel organ dalam telah diambil petugas Keswan-Kesmavet Jembrana untuk selanjutnya diuji ke lab BBVet Denpasar. Menurut informasi yang diperoleh, pemilik ternak babi rumahan tersebut baru mengetahui hewan peliharaan berusia 1,5 tahun tersebut mati pada pagi hari. Padahal, sehari sebelumnya kondisi hewan kaki empat tersebut cenderung normal. (Istimewa)

 

Warga tersebut pun merasa aneh karena kejadian tersebut.

Pihaknya langsung melaporkan kejadian itu kepada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana untuk tindaklanjuti.

Tim dari Keswan Kesmavet Kecamatan Jembrana turun langsung mengecek kondisinya.

Diketahui babi tersebut mati mendadak dengan kondisi mengeluarkan air liur dan berbusa dari mulutnya.

"Laporan baru satu ekor babi milik warga yang mati mendadak. Kita sudah tindaklanjuti," kata Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Kamis 5 Mei 2023.

Widarsa melanjutkan, dari hasil penelusuran tim di kecamatan, diketahui warga tersebut hanya memlihara tujuh ekor betina dan hanya satu ekor yang mati mendadak.

"Hasil pengecekan, kondisi bani mati dengan mengeluarkan air liur dan berbusa. Gejala lain tidak ada lagi," ungkapnya.

Selain mengecek kondisinya, kata dia, petugas juga telah melakukan pengambilan organ dalam babi tersebut untuk selanjutnya diuji laboratorium di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.

"Imbauan untuk memperketat biosecurity serta menjaga kebersihan kandang ternak juga telah kita lakukan.

Kemudian memberikan desinfektan untuk menjaga sterilisasi kandangnya.

Selanjutnya, untuk pengambilan sampel organ dalam sudah dilakukan dan akan dikirim ke BBVet agar bisa mengetahui pasti penyebab kematian babi tersebut," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved