Berita Denpasar

Prana Jadi Metode Pengobatan Baru di RSUD Wangaya, Gunakan Cakra Untuk Penyembuhan

Dokter Ida Bagus Buruan, M.Kes selaku Praktisi Prana mengatakan penyembuhan Prana ini bersifat integrasi tradisional.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Yunia/Tribun Bali
 Dokter Ida Bagus Buruan selaku praktisi Prana Poliklinik Kesehatan Tradisional RSUD Wangaya saat melakukan Praktik Prana kepada masyarakat. 

Misalnya hipertensi pada umumnya di abad modern ini disebabkan karena emosi, makanan, nah di situ kita fokus dan kita tidak menggunakan obat tapi kita hanya menggunakan kekuatan ilahi,” tuturnya.

Dokter Bagus menceritakan Prana ditemukan oleh seorang Filipina yang mengambil metode pengobatan India yang dikombinasikan.

Setelah dipelajari, menurutnya Prana mirip dengan metode pengobatan yang sudah ada di Bali yaitu Usada Bayu.

Oleh karena itu, ia kemudian mengombinasikannya lagi antara Prana dan juga Usada Bayu dalam pengobatan ini.

Namun, efektivitas penyembuhan ini bergantung kepada pasien itu sendiri, tingkat keparahan penyakit, dan juga bergantung pada karma.

“Kalau sudah karmanya memang tidak bisa diperbaiki, maka akan sulit penyembuhannya. Tetapi kalau tingkat penyakitnya parah tetapi karmanya bagus, kemungkinan kami masih bisa bantu,” tambah dokter Bagus.

Dokter Bagus sendiri menuturkan pengobatan tradisional sangat diminati oleh masyarakat Bali.

Sayangnya, saat ini pembiayaan pengobatan tersebut belum bisa diintegrasikan dengan BPJS Kesehatan sehingga masyarakat harus membayar secara mandiri.

Ia berharap ke depannya pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Bali, dapat mengeluarkan kebijakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dengan memberikan subsidi untuk pengobatan tradisional. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved