Update Kasus Dugaan Penganiayaan di McD Jimbaran, Kapolresta Denpasar: Kita Sudah Memeriksa 7 Saksi

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus dugaan penganiyaan antara wisatawan asing dan lokal di McD Jimbaran masih bergulir.

Kini antar kedua pihak dikatakan saling lapor ke pihak kepolisian.

Dikonfirmasi, Kombespol Bambang Yugo Pamungkas selaku Kapolresta Denpasar membenarkan hal tersebut.

“Kami sampikan bahwa terlapor melaporkan hal tersebut begitu juga pihak dari WNA, juga melakukan pelaporan ke polisi, dengan kejadian ini,” ungkap Kapolresta, Selasa 30 Mei 2023.

Baca juga: Kasus Penganiayaan WNA ke WNI di McD Jimbaran, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Ia mengaku bahwa pihaknya telah mengumpulkan barang bukti juga melakukan pengecekan CCTV.

“Kita sudah memeriksa 7 saksi dan sudah melakukan pengecekan CCTV,” tambahnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah mengirim surat ke pihak Imigrasi Ngurah Rai.

“Kemudian terkait hal ini, kami juga sudah mengirimkan surat ke Imigrasi. Tujuan untuk memberikan pencekalan terkait kedua yang diduga menjadi tersangka,”paparnya.

Namun ternyata, kedua WNA tersebut ternyata telah meninggalkan Bali.

“Informasi yang kami dapat kemarin, dari imigrasi dan yang bersangkutan sudah keluar dari Bali, sudah tidak di Indonesia,” pungkasnya.

Maka pada kasus ini masih belum ada yang dapat ditetapkan sebagai tersangka.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai perkembangan penyelidikan, Bambang mengaku masih belum bisa menjelaskan lebih.

“Nanti kami akan lakukan pemeriksaan saksi, dan mengecek bukti lainnya setelah nanti kuat, dan jika memang terbukti, maka kami akan menjalankan SOP kami. Kasus ini masih bergulir ya,”tutupnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, terdapat video viral di media sosial, sebuah pengaduan terjadi penganiayaan oleh seorang bule atau WNA kepada pengunjung lain satu keluarga merupakan WNI di restoran cepat saji McD Jimbaran, Bali.

Kejadian yang terjadi pada Senin 22 Mei 2023, sekira pukul 17.15 Wita tersebut dikatakan hingga membuat kedua belah pihak mengalami luka.

Yang mana diketahui penganiayaan terjadi akibat teguran seorang WNI kepada WNA yang merokok tidak pada areanya. (*)

Kumpulan Artikel Bali