Berita Tabanan

Johan Ditempatkan di Rumah Singgah Usai Ancam Warga Dengan Gunting di Perempatan Kediri

Itu setelah Johan melakukan pemalakan, dan pengancaman menggunakan gunting kepada pengendara dan warga sekitar.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
Johan yang sedang dalam penanganan Satpol PP Tabanan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Johan Syah Ramero, 31 tahun, yang membuat resah pengendara dan warga di sekitaran perempatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditempatkan di rumah singgah.

Itu setelah Johan melakukan pemalakan, dan pengancaman menggunakan gunting kepada pengendara dan warga sekitar.

Hal ini dilakukan, menyusul ternyata Johan adalah masyarakat terlantar yang kini butuh penanganan Dinas Sosial Tabanan.

Kepala Satpol PP Tabanan, I Gede Sukanada mengatakan, Johan saat ini sudah ditempatkan di rumah singgah Wanasara, di bawah naungan Dinas Sosial Tabanan.

Alasannya, hal itu dikarenakan yang bersangkutan masuk dalam kategori masyarakat terlantar. Sehingga pemerintah perlu hadir melalui dinas sosial.

Baca juga: Universitas Trisakti Anugerahi Gubernur Wayan Koster Sustainability Leadership Award

Baca juga: 1000 Ekor Burung Dilepas untuk Rayakan Waisak 2567 Tahun 2023 di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar

Johan yang sedang dalam penanganan Satpol PP Tabanan.
Johan yang sedang dalam penanganan Satpol PP Tabanan. (Istimewa)

“Saat ini kita arahkan dan ditempatkan di rumah Wanasara. Kita memiliki rumah singgah sehingga bisa diarahkan ke sana.

Akan selanjutnya tentunya dinas sosial mungkin lebih memiliki kewenangan,” ucapnya Minggu 4 Juni 2023.

Sukanada tidak merinci apa yang menjadi penyebab, Johan melakukan tindakan tersebut di perempatan Kediri, dua hari lalu.

Yang pasti saat dalam interogasi yang bersangkutan diketahui berasal dari Papua.

Hanya saja, tidak diketahui pasti, namun identitas Johan hilang saat berada di kabupaten/kota Malang, Jawa Timur.

Kemudian berpergian ke Bali dan sementara menetap di Tabanan.

“Kalau tidak salah, yang bersangkutan asal Papua. Tapi karena situasi, semua identitasnya hilang di Malang,” jelasnya.

Sukanada sebelumnya menjelaskan, bahwa penanganan Johan ini setelah sebelumnya, mendapatkan limpahan dari pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Pelaku merupakan pedagang yang biasa berjualan di sekitaran perempatan kediri.

Pelaku berjualan atau menjajakan mainan anak-anak. Saat ini pelaku masih dalam pengawasan di kantor.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved