Berita Jembrana
8 Bulan Tak Dapat Air Bersih dari PDAM! Warga dan Polres Jembrana Bangun Bak Penampungan
Warga dan anggota Polres Jembrana bahu membahu menggarap bangunan beton di sebuah tegalan di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Warga dan anggota Polres Jembrana bahu membahu menggarap bangunan beton di sebuah tegalan di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (9/6).
Mereka membuat bak penampungan air. Bangunan dibuat dengan tinggi sekitar 1,5 meter, panjang 3,6 meter dan lebar 3,4 meter. Sejak banjir bandang Oktober 2022 lalu, warga kesulitan mendapat air bersih. Pipa penyaluran air bersih dari PDAM Jembrana putus diterjang banjir bandang.
Bak ini akan disambungkan dengan sumber air yang jaraknya 583 meter menggunakan mesin pompa. Dengan jumlah air yang tertampung di bak tersebut, akan disalurkan lagi ke 60 kepala keluarga (KK) warga Pangkung Kwa.
"Sudah sejak banjir bandang itu kami kesulitan air bersih. Pipa yang menyalurkan air bersih putus," ujar seorang warga Banjar Pangkung Kwa, Nyoman Darmayasa (57).
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumahnya, warga harus mencari air ke sungai maupun sumber mata air. Warga menggunakan galon ataupun ember untuk membawa air ke rumahnya masing-masing.
Sejatinya warga sudah berupaya untuk membantu perbaikan pipa PDAM Jembrana, namun rusak lagi diterjang air bah. "Biasanya kami pakai galon atau ember lalu dibawa ke rumah. Kami cari secukupnya untuk kebutuhan kami di rumah saja," ujarnya.
Baca juga: Putra Lawan Vonis 11 Tahun Penjara, Terima Kiriman Ganja Dari Medan Seberat 6,4 Kg
Baca juga: Jalan Budakeling Menuju Buana Giri Karangasem Benyah Latig, Pengendara Sering Terjatuh!

Delapan bulan waktu yang lama untuk sebuah penantian. Kekeringan kian membuat kewalahan saat hari raya agama maupun saat upacara di pura dan di rumah warga.
Mereka harus menyiapkan air bersih puluhan galon untuk memenuhi kebutuhan upacara. "Yang berat kan saat ada karya, kami harus gotong royong juga," katanya.
Ia mengatakan, bantuan bak penampung air bersih dari Polres Jembrana bakal sangat membantu. "Astungkara ini (bak air bersih) bisa menjadi solusi dan membantu kami yang selama delapan bulan ini kesulitan air bersih," harapnya.
Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana menuturkan, ia masih mencari informasi wilayah yang mengalami kekeringan atau tak mendapat pasokan air sejak bencana banjir bandang. Sementara ini baru di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, yang terealisasi.
"Tapi kami masih terus berkoordinasi dengan masyarakat maupun PDAM Jembrana untuk mencari tempat mana yang butuh bantuan. Astungkara, semasih bisa kami bantu pasti kami bantu," jelasnya.
Perbekel Penyaringan, I Made Dresta mengatakan, dampak dari banjir bandang membuat 8 dari 13 banjar di Penyaringan terdampak. Khusus di Banjar Pangkung Kwa, semua warga terdampak kekeringan.
"Tapi kami juga sediakan dua keran air bersih saluran PDAM di perbatasan banjar ini untuk masyarakat. Selama ini masih bisa diakses," demikian tandasnya. (mpa)
BENDERA Peringatan Rawan Berenang Dipasang di Teluk Gilimanuk, Imbauan Keselamatan Beraktivitas |
![]() |
---|
KEPALA Nengah Terbentur Keras di Jalur Tengkorak Jembrana, Aspal Penuh Bercak Merah |
![]() |
---|
Lima Rumah Warga Jembrana Diterjang Gelombang Tinggi, Dua KK Mengungsi |
![]() |
---|
50 Orang Jadi Korban, Sayu Putu Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp 1,5 Miliar Lebih |
![]() |
---|
Antrian Mengular hingga Masjid Gilimanuk, Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup Hampir 2 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.