Berita Klungkung
Suibawa dan Rekan Nyaris Begadang Tiap Malam Selamatkan Telur Penyu, Sisir Panti hingga Kusamba
Bulan April hingga September mendatang, merupakan musim penyu untuk bertelur di Pesisir Selatan Kabupaten Klungkung.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Bulan April hingga September mendatang, merupakan musim penyu untuk bertelur di Pesisir Selatan Kabupaten Klungkung.
Namun berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, jenis penyu hijau dan sisik kian sulit ditemui.
Bermodalkan niat dan kecintaan terhadap penyu, I Wayan Gde Suibawa dan rekan-rekannya membentuk Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok.
Baca juga: Warga Dengar Teriakan Minta Tolong, Bule Prancis Kejar Penyu hingga Terjebak di Tebing
Mereka aktif melakukan upaya penyelamatan telur penyu yang bertelur di pesisir Klungkung.
"Bulan April hingga September ini merupakan musim penyu bertelur. Kami sampai saat ini sudah mengamankan sekitar 7000 telur penyu, untuk kami bantu tetaskan," ujar Wayan Gde Suibawa, Kamis (22/6/2023) petang.
Baca juga: 2 Tersangka Kasus Penyelundupan Penyu di Jembrana, Pengemudi Fortuner DPO Polda 9 Bulan
Suibawa dan rekan-rekannya nyaris setiap malam begadang untuk selamatkan telur penyu.
Mereka menyisir pesisir sepanjang Pantai Tegal Besar di Desa Negari, ke arah timur hingga Pantai Kusamba demi mencari telur penyu.
"Sekarang sudah menetas menjadi tukik sekitar 600 ekor. Kemungkinan akan semakin banyak lagi bertelur, karena sudah semakin jarang hujan. Sehingga kemungkinan telur yang menetas akan semakin banyak," jelas Suibawa.
Baca juga: Update, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Penyelundup Penyu Hijau di Jembrana Bali
Jumlah telur yang didapatkan tahun ini cukup banyak, jika dibanding dengan 2 tahun belakangan.
Rata-rata dua tahun belakangan, jumlah telur penyu yang didapat sekitar 3000 sampai 5000 telur antara bulan April sampai September.
Tahun ini baru bulan Juni sudah ditemukan 7000 butir telur penyu.
Hanya dua tahun belakangan sampai saat ini, penyu hijau dan penyu sisik semakin sulit ditemui. Kebanyakan yang ditemui merupakan penyu jenis lekang.
Baca juga: 18 Ekor Penyu Hijau yang Diangkut Mobil Pick Up Diamankan Polisi di Jembrana, Diserahkan ke BKSDA
"Sebenarnya di Nusa Penida itu habitat alami penyu sisik dan penyu hijau. Tapi sekarang dua jenis penyu itu sudah tidak terlihat lagi (di Nusa Penida) dua tahun belakangan. Di pesisir Klungkung daratan juga semakin jarang penyu hijau dan sisik," terang Suibawa.
Melalui upayanya secara sukarela tersebut, ia berharap bisa melestarikan penyu dan habitatnya. Sehingga generasi ke depan masih bisa melihat penyu yang rata-rata spesiesnya terancam punah di habitat aslinya.
"Kami tidak ingin, anak dan cucu kami hanya melihat penyu dari gambar. Dengan tekat dan niat tulus ini, kami ingin berbuat untuk melestarikan penyu dan habitatnya," ungkap Suibawa. (*)
Berita lainnya di Telur Penyu
Sampan Barang Tenggelam di Kusamba, Kerugian Rp1 Miliar, BPBD Ingatkan Potensi Ombak Tinggi |
![]() |
---|
Detik-Detik Sampan Pecah di Kusamba Klungkung, Ombak Setinggi 4 M Menghantam, Sampan Pecah Jadi 2 |
![]() |
---|
DRAMATIS! Sampan Pecah Dihantam Ombak di Kusamba Klungkung, ABK Hingga Buruh Terjun ke Laut |
![]() |
---|
Sekda Klungkung Bali Lantik Pejabat Fungsional Humas, Tekankan Pentingnya Disiplin |
![]() |
---|
Waspada Demam Tinggi Disertai Ruam, 11 Kasus Suspect Campak di Klungkung Diperiksa di BLK Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.