Berita Buleleng
Metode Baru, 10 Juta Nyamuk Wolbachia Akan Dilepas, Buleleng Kasus DBD Tertinggi di Bali
Ada sebanyak 10 juta nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia yang akan diproduksi setiap pekan di sebuah Laboratorium di Denpasar.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Buleleng menjadi kabupaten penyumbang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Bali.
Sejak Januari hingga Juni 2023, sudah tercatat ada 616 warga yang terkena demam berdarah.
Pemerintah menggunakan cara baru dalam menekan kasus yakni dengan menggunakan metode Wolbachia.
Metode ini diperkenalkan di Buleleng dan Denpasar sekaligus menjadikan dua kabupaten kota ini sebagai pilot project.
Baca juga: Buleleng Gunakan Metode Wolbacia Tangani DBD
Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa mengatakan, pengendalian demam berdarah dengan metode Wolbachia ini bekerjasama dengan World Mosquito Program (WMP).
Anggaran yang digunakan bukan APBN maupun APBD, melainkan sponsor dari pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation.
Metode Wolbachia, kata Kariyasa, pernah diterapkan di Kabupaten Bantul dan berhasil menekan kasus DBD hingga 77 persen.
Metode yang sebelumnya sering dilakukan yakni 3M (menguras, mengubur dan menutup) plus (menanam tanaman pengusir nyamuk) hingga fogging dinilai kurang efektif menekan kasus DBD.
"Kasus DBD di Bali selalu tinggi, khususnya di Buleleng. Bali ini daerah pariwisata, sangat tergantung dengan keamanan dan kesehatan. Jadi ini harus menjadi perhatian serius, kami akan coba kendalikan DBD dengan metode baru ini (Wolbachia)," jelasnya, Rabu 5 Juli 2023.
Wolbachia, kata Kariyasa, adalah bakteri alami yang terdapat di 50 persen serangga seperti lalat buah, lebah dan kupu-kupu.
Wolbachia kemudian dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti untuk menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk.
"Sangat ramah lingkungan, karena bakterinya diambil dari alam," terangnya.
Penanggulangan demam berdarah dengan metode Wolbachia ini akan mulai dilakukan pada November mendatang.
Ada sebanyak 10 juta nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia yang akan diproduksi setiap pekan di sebuah Laboratorium di Denpasar.
"Nyamuk Aedes Aegypti yang mengandung Wolbachia nanti akan disebarkan di seluruh kecamatan di Buleleng selama 10 hingga 20 pekan. Nyamuk ber-Wolbachia akan kawin dengan nyamuk Aedes Aegypti yang ada di wilayah setempat," ujarnya.
berita buleleng hari ini
Berita Bali hari ini
kasus DBD
Cegah Penyakit Demam Berdarah
demam berdarah
Nyamuk Wolbachia
Aedes Aegypti
Universitas Udayana
Buleleng
Bali
Tribun Bali
Demam Berdarah Kembali Renggut Nyawa Bayi di Klungkung, Waspada Selama Cuaca Tidak Menentu |
![]() |
---|
Masyarakat Diminta Waspada, Demam Berdarah Kembali Renggut Nyawa Bayi di Klungkung Bali |
![]() |
---|
Belasan Rumah di Denpasar Utara Difogging, Tekan Angka Demam Berdarah yang Melonjak Sejak Desember |
![]() |
---|
Kasus Demam Berdarah di Karangasem Sudah Capai Angka 740 Kasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.