Berita Bali

Bule Australia Ngaku Didenda Petugas Imigrasi Ngurah Rai, Kanwil Kemenkumham Bali Masih Dalami

Bule Australia Didenda karena Masalah Paspor, Menparekraf: Indonesia Tidak Akan Mentolerir Kegiatan Pemerasan

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menparekraf Sandiaga Uno bersama Kadispar Bali saat Weekly Brief with Sandi Uno menanggapi kejadian adanya dugaan pemerasan oleh oknum imigrasi kepada WNA asal Australia - Bule Australia Ngaku Didenda Petugas Imigrasi Ngurah Rai, Kanwil Kemenkumham Bali Masih Dalami 

Kalau memang pihak maskapai tidak tahu dan tetap diperbolehkan untuk boarding, airline dikenakan denda.

Denda ketidaktahuan maskapai penerbangan terhadap paspor penumpang rusak cukup besar yakni mencapai 5.000 dolar AS, tetapi jika dari awal maskapai tahu dan memberikan izin tetap dapat terbang melalui surat keterangan jaminan, tidak akan dikenakan denda.

"Keterangan dari maskapai pada surat itu bahwa paspor dia tidak bad damage atau rusak berat karena hanya tersiram parfum. Itu dari versi mereka sehingga mereka kasih jaminan dan pertimbangan bahwa dia berwisata ke Bali bersama Ibunya. Jadi maskapai juga mungkin memiliki sense of humanity-nya. Masa anak dan ibu dipisahkan," ucap Anggiat.

Kakanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu saat ditemui dan memberikan keterangan mengenai kejadian denda paspor rusak kepada WNA asal Australia.
Kakanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu saat ditemui dan memberikan keterangan mengenai kejadian denda paspor rusak kepada WNA asal Australia. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno meminta semuanya jangan menarik kesimpulan di awal mengenai adanya pungutan uang terhadap paspor bule Australia yang tengah ramai diperbincangkan.

"Jangan menarik kesimpulan karena jika kita salah menginterpretasinya akan berdampak buruk bagi citra pariwisata kita," ujar Menparekraf Sandiaga Uno pada Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf Jakarta, Senin 10 Juli 2023.

Oleh karenanya, menurut Sandiaga, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun langsung berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kepala Imigrasi Ngurah Rai untuk menindaklanjutinya.

Dan saat ini tengah ada penyelidikan terhadap kejadian tersebut lalu kita tunggu hasil dari penyelidikan tersebut.

Seandainya ada pelanggaran, tentunya akan dikenakan sanksi.

"Sebelum itu (hasil penyelidikan) kita sampaikan kepada dunia pariwisata bahwa Indonesia tidak akan mentolerir kegiatan pemerasan. Tetapi seandainya ada berita-berita negatif seperti ini harus segera kita lakukan komunikasi," kata Sandi.

Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun yang hadir secara offline di Jakarta bersama Sandiaga Uno menyampaikan, saat ini kejadian tersebut sedang dilakukan penyelidikan mendalam, termasuk melihat rekaman CCTV yang ada di Bandara.

Dari rekaman CCTV dapat dilihat kronologis kejadian sebenarnya seperti apa wisatawan dari Australia itu betul-betul terjadi seperti yang disampaikannya melalui media sosial bahwa ada oknum yang melakukan hal tersebut.

"Kami masih menunggu hasil penyelidikannya. Dari kemarin sampai tadi saya terus komunikasi dengan Kepala Imigrasi Ngurah Rai Bapak Sugito. Pariwisata itu kan rentan terhadap isu dan harus kita kelola dengan baik," kata Bagus Pemayun.

Harapannya, dengan selalu berkolaborasi bersama Biro Komunikasi Kemenparekraf, hal-hal seperti ini bisa diminimalisir dan jelaskan seperti apa kondisi riilnya di lapangan. (zae)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved