Makna Sugihan Jawa dan Sugihan Bali Jelang Galungan Bagi Umat Hindu di Pulau Dewata!

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Makna Sugihan Jawa dan Sugihan Bali terkadang masih ada yang belum paham. 

Khususnya bagi masyarakat yang beragama Hindu, rahinan ini merupakan bagian dari hari raya Galungan di Bali. 

Hari ini, Kamis 27 Juli 2023, umat Hindu khususnya di Bali merayakan Sugihan Jawa.

Perlu diketahui, bahwa rahinan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali memiliki hari yang berbeda.  

Baca juga: SALUT! Jelang Galungan Desa Adat Guwang Gianyar Bali Berikan 14 Ton Beras ke Krama Adat

Baca juga: Viral Video Wisman Ciuman di Pura Lempuyang Karangasem! Desa Adat Gelar Upacara Pembersihan

Sugihan Jawa, adalah rahinan yang jatuh pada hari Kamis Pon Wuku Sungsang.

Sugihan Bali, adalah rahinan yang jatuh pada hari Jumat Kliwon Wuku Sungsang. 

Kedua rahinan ini hanya beda sehari saja, yakni satunya hari Kamis dan satunya hari Jumat. 

Jatuhnya Sugihan Jawa adalah enam hari, sebelum rahinan jagat Galungan, sedangkan Sugihan Bali jatuhnya lima hari sebelum Galungan.

"Hari raya Galungan, adalah hari raya yang terbesar dan terpenting dalam hari raya suci umat Hindu di Bali," jelas Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti kepada Tribun Bali, beberapa waktu lalu. 

Beliau mengatakan, bahwa zaman dahulu kala, sekitar tahun 1970 ke bawah, hari raya Galungan sangat dinanti-nantikan umat Hindu di seluruh pelosok Pulau Dewata.

Hingga kini Galungan menjadi hari spesial bagi umat Hindu, dan merupakan bagian hari suci. 

Sebab hari raya Galungan adalah hari yang sangat disucikan, dan dirayakan dengan suka cita serta meriah sekali.

Sebulan sebelum Galungan tiba, umat Hindu di Bali sudah mulai bersiap-siap untuk menyambutnya.

Orang-orang tua sudah siap siaga, dengan rasa suka citanya mempersiapkan segala kebutuhan untuk menyambut Galungan.