Berita Bali
Stok Babi Jelang Galungan Aman, ST Eka Murti Yowana Gelar Pemotongan di Balai Banjar
Kebutuhan daging babi jelang hari raya Galungan dan Kuningan dipastikan terpenuhi. Pasalnya stok babi di Bali sangat aman.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Kebutuhan daging babi jelang hari raya Galungan dan Kuningan dipastikan terpenuhi. Pasalnya stok babi di Bali sangat aman.
Hal itu dikatakan Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali, Ketut Hary Suyasa, Senin (31/7/2023).
"Jumlah babi yang sudah siap potong sangat banyak. Semua itu akan memenuhi kebutuhan masyarakat Bali akan daging babi saat hari raya Galungan," kata Hary Suyasa.
Baca juga: 100 Mahasiswa Bantu Periksa 1.127 Ekor Babi, Antisipasi Menginitis Jelang Galungan di Badung
Meski stok melimpah atau aman, namun pihaknya mengakui jumlah babi di Bali belum seperti pasca terserang virus diduga African Swine Fever (ASF).
Mengingat sebelum virus populasi babi di Bali di angka 1 juta ekor.
"Kalau berbicara sebelum ASF, jauh masih jumlahnya. Belum seperti dulu, karena sekarang masih saja ada virus, namun tidak seekstrem dulu," ucapnya.
Baca juga: Jelang Galungan, ST Banjar Kehen Potong 8 Ekor Babi, Daging Didistribusikan untuk 152 Pemesan
Pihaknya sangat menyayangkan harga babi kini masih bisa dibilang merosot. Saat ini, Suyasa mengaku harga babi hidup yakni Rp 33 ribu sampai 37 ribu per kg.
Angka itu, kata pria asal Abiansemal Badung itu, peternak belum mendapatkan untung yang berjumlah besar.
Baca juga: RPH Denpasar Potong 200 Ekor Babi Sehari Jelang Penampahan Galungan
Mengingat saat ini biaya pakan ternak sudah meningkat. Selebihnya peternak masih terus dihantui dengan adanya virus-virus yang bisa menyerang babi.
"Minimal babi dijual dengan harga Rp 40 ribu per kg baru kembali modal. Apalagi saat ini harga pakan terus meningkat," ujarnya.
GUPBI, katanya, berusaha menjaga stabilitas harga. Sehingga masyarakat bisa menikmati daging babi saat hari raya.
Baca juga: Rangkaian Hari Raya Galungan, Layanan Mal Pelayanan Publik di Denpasar Tutup Tiga Hari
Namun Suyasa meminta agar masyarakat melihat kondisi babi yang dipotong.
Hal itu untuk menjauhkan penyakit meningitis yang diduga disebabkan karena olahan babi.
"Agar tidak terkesan karena babi saja, jadi kami imbau masyarakat memeriksa babi yang dipotong juga. Sehingga nanti tidak babi yang menjadi sasaran saat ada kasus meningitis," katanya.
Baca juga: Ribuan Babi di Bali Diperiksa Kondisinya Jelang Galungan, Hindari Konsumsi Daging Mentah
Sementara itu, jelang Hari Raya Galungan, Sekaa Teruna Eka Murti Yowana, Banjar Kehen, Desa Kesiman Petilan Denpasar menggelar pemotongan babi.
| KOSTER Lantik Mudarta Jadi Kepala Dinas Perhubungan Bali, Pesan Gubernur: Harus Tegas dan Berani! |
|
|---|
| SESAK NAFAS & Tidak Kuat Mendaki, Tania Kelelahan Turuni Gunung Sanghyang, Tim SAR Lakukan Evakuasi! |
|
|---|
| Menanti Gebrakan Chatarina, Perempuan Pertama Kajati Bali: Saya Tak Bisa Bekerja Sendiri! |
|
|---|
| Bali Perkuat Posisi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Kreatif Global, 60 Peserta Pelatihan di Denpasar |
|
|---|
| Sanur Bali International Half Marathon 2026, Targetkan 5.000 Peserta Nasional dan Mancanegara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.