Tali Lift Putus di Ubud
Mendiang Aries Setiawan Minta Dikremasi bersama Kacamata dan Arloji
Ratusan masyarakat mengiringi kremasi I Wayan Aries Setiawan di setra/kuburan Desa Adat Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat 8 September 2023.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Menariknya, ketika jenazah hendak dikremasi, dalam pengeras suara terdengar seorang yang mengurusi kremasi tersebut meminta kecamata hitam.
Baca juga: TRAGEDI Lift Maut! Tali Sling Semula 3 Jadi 1, Sebut Permintaan Owner, Pengacara Ayu Terra Bantah!
Jero Bendesa Lodtunduh, I Made Karya, yang juga kakek dari mendiang Aries menjelaskan, ketika pihak keluarga menggelar ritual 'meluasan' atau berinteraksi dengan Aries melalui media orang pintar, mendiang meminta supaya saat dikremasi, ia dikeremasi bersama arloji, kacamata hitam dan sebuah foto selfie terakhirnya di Ayu Terra Resort.
"Cucu saya sebelum meninggal punya arloji baru, kacamata hitam. Dia minta saat dibakar, supaya bersama arloji, kacamata hitam dan foto terakhirnya."
Baca juga: Belum Ada tersangka, Polisi Tunggu Hasil Olah TKP & Labfor Putusnya Tali Lift Ayu Terra Resort Ubud
"Fotonya banyak, tapi yang diminta itu foto terakhirnya di tempatnya bekerja. Foto pakai udeng," ujar Jero Made Karya, yang juga berstatus jero mangku tersebut.
Jero Made Karya menjelaskan terkait prosesi pengabenan ini. Kata beliau, secara turun-temurun, keluarganya memang menggelar upacara pengabenan sawaprateka atau pengabenan tingkat utama.
Karena itu, setelah kremasi selesai, akan dilanjutkan dengan prosesi lain.
Baca juga: Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Cok Ace Usulkan Polda Bali Sertifikasi Keamanan Hotel
"Kami gelar pengabenan sawapreteka. Karena leluhur saya dari dulu memang menggunakan upacara ngewangun atau tingkat utama. Diharuskan kita sekali ambil."
"Dari pembakaran jenazah sampai nganyut. Makanya nanti malam, sebelum jam 12 malam supaya sudah ke laut membawa abu jenazah," ujarnya.
Mewakili pihak keluarga, Jero Made Karya mengucapkan terima kasih pada pihak yang selama ini memberikan perhatian pada mendiang.
Baca juga: Polda Bali Akan Reka Ulang di Ayu Terra Resort Ubud, Roda Rem Lift Tak Berfungsi, Gelar Pecaruan
"Saya mengaturkan banyak terima kasih pada teman mendiang, krama adat dan semua yang sudah datang melayat ke rumah hingga prosesi pengabenan berakhir."
"Cuma terima kasih yang bisa saya ucapkan. Mudah-mudahan cucu saya mendapat tempat sesuai dengan karmanya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Jero Made Karya mengatakan, sampai saat ini sebenarnya ia belum bisa menerima kepergian cucunya. Sebab sebelum berpulang, cucunya dalam kondisi sangat sehat.
Baca juga: Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Polda Bali Sebut Roda Rem Tidak Berfungsi dengan Baik
Terlebih lagi, saat kepulangannya tersebut, tidak ada firasat sama sekali.
"Tidak ada tanda apa, makanya keluarga syok. Klo ada mimpi, misalnya mimpi begini atau begitu kan kita bisa berpikir."
"Saat itu kondisi cucu saya sedang bagus-bagusnya, sedang fit. Mudah-mudahan setelah diupacarai, dan almarhum sudah menjadi Dewa Hyang, supaya saya bisa mengikhlaskan," ujarnya.
Baca juga: Polisi Periksa Semua Lift di Ubud, Buntut Kasus Lift Ayu Terra Resort Telan 5 Korban Tewas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.