Berita Gianyar
Bentuk Generasi Berkualitas, Unud Edukasi Pencegahan Stunting di Desa Mas Ubud
Dalam menindaklanjuti program pemerintah pusat terkait persoalan stunting, Universitas Udayana menggelar edukasi pencegahan stunting
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Bentuk Generasi Berkualitas, Unud Edukasi Pencegahan Stunting di Desa Mas Ubud
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dalam menindaklanjuti program pemerintah pusat terkait persoalan stunting, Universitas Udayana menggelar edukasi pencegahan stunting dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali.
Kegiatan yang telah berlangsung pada 8 September 2023 itu menyasar kader posyandu dan PKK.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan akses masyarakat terhadap gizi yang seimbang dan berkualitas, terutama pada masa kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Baca juga: Pencegahan Stunting di Badung Terus Berlanjut, Dinas Perikanan Badung Mulai Sasar Desa Kekeran
Sebab, minimnya pemahaman terhadap hal ini, dapat memicu stunting pada anak.
Stunting merupakan salah satu penyebab terlambatnya perkembangan otak pada anak, yang tak hanya berdampak pada daya pikir, tetapi juga menggangu pertumbuhan fisik anak.
Arahan Presiden terhadap percepatan penurunan stunting di Indonesia telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
Baca juga: Kasus Stunting Fluktuatif, Gianyar Perkuat Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Stunting menjadi fokus utama Presiden, karena kasus ini kian marak terjadi.
Berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, prevalensi angka stunting di Indonesia tahun 2022 sebesar 21,6 persen pada anak balita.
Angka ini menunjukkan bahwa hampir satu dari tiga anak balita mengalami stunting, yang mengindikasikan tingkat kekurangan gizi yang signifikan.
Baca juga: Kasus Stunting di Gianyar Naik 1,2 Persen, Pemkab Gianyar Rapatkan Barisan
Penyebab stunting dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor, di antaranya; (1) Kurangnya Gizi; (2) Infeksi dan Penyakit; (3) Lingkungan Hidup yang Tidak Sehat; (4) Faktor Ekonomi dan Sosial; (5) Pola Hidup yang Tidak Sehat; dan (6) Pernikahan Dini.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah sangat mengharapkan kepedulian berbagai stakeholders untuk ikut bahu-membahu dalam upaya menurunkan jumlah kasus stunting.
Kegiatan dalam skema Program Udayana Mengabdi (PUM) dalam edukasi stunting di Desa Mas itu, dihadiri perangkat Desa Mas, kader posyandu dan PKK setempat.
Baca juga: Angka Stunting di Tabanan Turun Menjadi 8,2 Persen
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.