Berita Bali
Anjing Liar di Canggu Gigit Banyak Turis, Jembrana Vaksinasi Darurat Setelah 2 Kasus Baru!
Anjing liar di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung telah menggigit sejumlah turis di sana.
Objek wisata monyet di Bali, bisa dibilang zona rawan terjadinya penularan rabies. Namun beberapa objek wisata sudah menerapkan pola pencegahan untuk menekan kasus gigitan berpotensi terjadi rabies.
Manajer Konservasi Monkey Forest Ubud, I Wayan Buda mengatakan, kesehatan monyet di Monkey Forest Ubud dijaga. Tiap tahun, pihaknya melakukan pengecekan rabies terutama monyet yang menunjukkan tingkah aneh.
"Di sini kami ada pengecekan rabies untuk monyet tiap tahun. Kalau ada monyet tingkahnya aneh, pasti kita ambil. Kita cek ke laboratorium di Denpasar. Kami kerja sama dengan Universitas Udayana. Saat ini monyet yang ada di sini semua sehat," ujar Buda.
Monkey Forest Ubud adalah objek wisata monyet terbesar di Bali, berlokasi di Desa Padang Tegal. Rata-rata kunjungan per hari ribuan orang. Buda mengatakan, hasil laboratorium akan diketahui kelakuan aneh monyet tersebut bukan karena rabies.
Tapi monyet tersebut stres karena kalah berebut pasangan, kalah berebut wilayah, atau kalah berebut makanan. "Paling sering karena kalah rebutan betina. Karena populasi monyet kami saat ini dominan jantan. Total monyet yang ada di wilayah kami saat ini mencapai 1.509 ekor," ujar dia.
Kata dia, saat ini populasi monyet di Monkey Forest Ubud dikontrol menggunakan sistem sterilisasi. "Populasi monyet di sini terus naik. Dulu sebelum sterilisasi, rata-rata naik 200 ekor, setelah ada program steril rata-rata bertambah 50 ekor," ujarnya.
Buda menegaskan, Monkey Forest Ubud sangat aman untuk dikunjungi. Selain karena semua monyet dalam kondisi sehat, di dalam hutan juga ada banyak penjaga yang dapat menghindarkan wisatawan dari hal yang tak diinginkan.
"Pengawasan untuk wisatawan setiap pos ada penjaganya. Setiap jarak 100 meter ada penjaga. Tapi tetap harus mengikuti imbauan, seperti wisatawan dilarang bawa makanan, botol dan dilarang pegang monyet," ujarnya.
Objek wisata Monkey Forest Ubud selama ini telah memiliki proteksi terhadap monyet-monyet agar tak tertular rabies. Proteksi yang dilakukan manajemen objek wisata ini dalam bentuk sterilisasi kawasan hutan dari anjing.
GM Monkey Forest Ubud, Nyoman Sutarjana mengatakan, pihaknya melarang anjing masuk ke kawasan hutan. “(Kasus monyet rabies) itu yang menularkan kan dari anjing yang rabies. Kami di sini selalu mengusir anjing yang masuk ke dalam kawasan (hutan)," ujar Sutarjana. (gus/mpa)
Pemerintah Pusat dan ADB Lirik Pembangunan Bandara Bali Utara, Dorong Pengembangan Infrastruktur |
![]() |
---|
DIREKTUR Mie Gacoan Tak Lagi Tersangka, Polda Bali Resmi Hentikan Kasus LMK Selmi & Mie Gacoan Bali |
![]() |
---|
NUANU Creative City Bantah Sejumlah Hasil Sidak Komisi 1 DPRD Bali, Ini Penjelasan Lengkapnya! |
![]() |
---|
Penyandang Disabilitas Capai 25.963 Orang, Dinsos P3A Bali Ajak Semua Pihak Berkolaborasi |
![]() |
---|
UPAYA PHDI Denpasar Ringankan Beban Umat, Gelar Upacara Menek Kelih Hingga Metatah Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.