Berita Bali
Anjing Liar di Canggu Gigit Banyak Turis, Jembrana Vaksinasi Darurat Setelah 2 Kasus Baru!
Anjing liar di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung telah menggigit sejumlah turis di sana.
TRIBUN-BALI.COM - Anjing liar di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung telah menggigit sejumlah turis di sana. Pelaku pariwisata pun meminta aparat bertindak agar masalah ini tertangani.
Pengelola penyewaan papan Surfing di Canggu, I Gede Oka mengatakan, anjing tak bertuan sudah menggigit beberapa wisatawan yang berkunjung di Pantai Batu Bolong. Kata dia, kasus seperti ini masih saja terjadi.
"Sampai saat ini anjing-anjing liar belum tertangani. Saya berharap aparat kepolisian bisa berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk penanganan," ujarnya dalam kegiatan Jumat Curhat Polsek Kuta Utara bersama komunitas penyewaan papan surfing, Jumat (15/9).
Anjing liar dan penyebaran rabies menjadi pekerjaan yang tak kunjung tuntas oleh pemerintah Bali dari tahun ke tahun. Bahkan kasus-kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) seperti anjing dan monyet terjadi dengan korbannya para wisatawan.
Baca juga: Hotel Restoran Bodong Hingga Proyek Ilegal Masih Ada Dalam Dunia Pariwisata Pulau Dewata!
Baca juga: TABRAKAN Maut Kembali Terjadi di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk, Perempuan 63 Tahun Tewas di TKP
Kasus rabies di Bali membuat otoritas kesehatan negara bagian New South Wales Australia, NSW Health meminta warganya hati-hati dengan monyet liar saat berlibur ke Bali. Peringatan perjalanan ini dikeluarkan karena semakin banyak wisatawan Australia yang digigit atau dicakar monyet di Pulau Dewata.
Sepanjang tahun ini, dilaporkan sekitar 145 wisatawan yang berdomisili di New South Wales, Australia harus mendapatkan perawatan karena gigitan dan cakaran hewan penular rabies. Sebagian besar memiliki riwayat mengunjungi destinasi wisata monyet di Bali.
Menanggapi keluhan warga, Wakil Kapolsek Kuta Utara, AKP AA Ketut Nuasa mengatakan, masalah ini sudah ditindaklanjuti oleh Dinas Pertanian dan Pangan Bidang Kesehatan Hewan Pemkab Badung. Kata dia, ada beberapa anjing liar langsung dieliminasi.
“Kalau diduga rabies sudah langsung dieliminasi dan dilakukan pengambilan sampel bagian otak anjing untuk uji lab memastikan anjing tersebut apakah rabies atau mengidap penyakit lain,” ucapnya.
Ia akan berkoordinasi lagi agar kawasan pariwisata tetap menjadi atensi pemerintah dalam penanganan anjing rabies. “Kami akan koordinasikan lagi sehingga wisatawan aman berlibur ke Batu Bolong,” ujarnya.
Serang Dua Balita
Empat orang, dua di antaranya balita diserang anjing rabies di Jembrana. Mereka telah mendapatkan penanganan vaksin anti rabies (VAR) dan ada yang mendapat serum anti rabies (SAR) untuk gigitan risiko tinggi.
Petugas Keswan Kesmavet Jembrana turun menggelar vaksinasi darurat terhadap anjing. Total ada 87 hewan penular rabies di dua titik yakni Desa Melaya Kecamatan Melaya dan Desa Pergung Kecamatan Mendoyo yang diberikan vaksin rabies.
Hingga saat ini tercatat ada sebanyak 60 kasus anjing rabies di Jembrana. Vaksinasi massal yang dilaksanakan di Jembrana sudah mencapai 65,66 persen dari total estimasi populasi hewan penular rabies mencapai 46.243 ekor.
"Vaksinasi rabies kami laksanakan di dua titik yang ditemukan kasus positif baru. Di Melaya dan Pergung," ungkap Kepala Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa, Jumat kemarin.
Ia meminta masyarakat agar tidak sembarangan memungut dan memelihara anjing. Jika memiliki hewan peliharaan, ia harap divaksin rabies secara rutin. "Yang terpenting adalah masyarakat agar segera melapor jika menemukan hewan yang menunjukkan gejala rabies, seperti agresif, menggigit, dan mengeluarkan air liur berlebihan," kata Widarsa.
Objek wisata monyet di Bali, bisa dibilang zona rawan terjadinya penularan rabies. Namun beberapa objek wisata sudah menerapkan pola pencegahan untuk menekan kasus gigitan berpotensi terjadi rabies.
Manajer Konservasi Monkey Forest Ubud, I Wayan Buda mengatakan, kesehatan monyet di Monkey Forest Ubud dijaga. Tiap tahun, pihaknya melakukan pengecekan rabies terutama monyet yang menunjukkan tingkah aneh.
"Di sini kami ada pengecekan rabies untuk monyet tiap tahun. Kalau ada monyet tingkahnya aneh, pasti kita ambil. Kita cek ke laboratorium di Denpasar. Kami kerja sama dengan Universitas Udayana. Saat ini monyet yang ada di sini semua sehat," ujar Buda.
Monkey Forest Ubud adalah objek wisata monyet terbesar di Bali, berlokasi di Desa Padang Tegal. Rata-rata kunjungan per hari ribuan orang. Buda mengatakan, hasil laboratorium akan diketahui kelakuan aneh monyet tersebut bukan karena rabies.
Tapi monyet tersebut stres karena kalah berebut pasangan, kalah berebut wilayah, atau kalah berebut makanan. "Paling sering karena kalah rebutan betina. Karena populasi monyet kami saat ini dominan jantan. Total monyet yang ada di wilayah kami saat ini mencapai 1.509 ekor," ujar dia.
Kata dia, saat ini populasi monyet di Monkey Forest Ubud dikontrol menggunakan sistem sterilisasi. "Populasi monyet di sini terus naik. Dulu sebelum sterilisasi, rata-rata naik 200 ekor, setelah ada program steril rata-rata bertambah 50 ekor," ujarnya.
Buda menegaskan, Monkey Forest Ubud sangat aman untuk dikunjungi. Selain karena semua monyet dalam kondisi sehat, di dalam hutan juga ada banyak penjaga yang dapat menghindarkan wisatawan dari hal yang tak diinginkan.
"Pengawasan untuk wisatawan setiap pos ada penjaganya. Setiap jarak 100 meter ada penjaga. Tapi tetap harus mengikuti imbauan, seperti wisatawan dilarang bawa makanan, botol dan dilarang pegang monyet," ujarnya.
Objek wisata Monkey Forest Ubud selama ini telah memiliki proteksi terhadap monyet-monyet agar tak tertular rabies. Proteksi yang dilakukan manajemen objek wisata ini dalam bentuk sterilisasi kawasan hutan dari anjing.
GM Monkey Forest Ubud, Nyoman Sutarjana mengatakan, pihaknya melarang anjing masuk ke kawasan hutan. “(Kasus monyet rabies) itu yang menularkan kan dari anjing yang rabies. Kami di sini selalu mengusir anjing yang masuk ke dalam kawasan (hutan)," ujar Sutarjana. (gus/mpa)
Pemerintah Pusat dan ADB Lirik Pembangunan Bandara Bali Utara, Dorong Pengembangan Infrastruktur |
![]() |
---|
DIREKTUR Mie Gacoan Tak Lagi Tersangka, Polda Bali Resmi Hentikan Kasus LMK Selmi & Mie Gacoan Bali |
![]() |
---|
NUANU Creative City Bantah Sejumlah Hasil Sidak Komisi 1 DPRD Bali, Ini Penjelasan Lengkapnya! |
![]() |
---|
Penyandang Disabilitas Capai 25.963 Orang, Dinsos P3A Bali Ajak Semua Pihak Berkolaborasi |
![]() |
---|
UPAYA PHDI Denpasar Ringankan Beban Umat, Gelar Upacara Menek Kelih Hingga Metatah Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.