Dugaan Pelecehan di Tabanan

KRONOLOGI Tuduhan Pelecehan Seksual Seret Jero Dasaran Alit, Ia Akan Lapor Balik ke Pihak Berwajib!

Di akhir, Jero Dasaran Alit mengatakan, bila terdapat upaya pemerkosaan, maka dua orang pria di luar kamar kos Cening akan berusaha mendobrak pintu ka

|
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tribun-Bali.com/Ida Bagus Putu Mahendra)
Kuasa hukum Jero Dasaran Alit, Kadek Agus Mulyawan (kiri) dan Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit (kanan). 

Pada pokoknya, Cening dikatakan tengah mengalami masalah. Selain itu, Cening meminta agar diajak mengikuti kegiatan keagamaan bersama Jero Dasaran Alit.

 

Lantaran merasa iba, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk bertemu Cening.

 

“Pada hari Kamis, itu di malam hari, sekitar jam 9 malam, itu ada DM (Direct Message) masuk yang mengatakan bahwa butuh bantuan. Sedang mengalami masalah.

 

Dia bilang katanya dia putus asa dan sering berpikir untuk bunuh diri. Saya pun mengatakan kepada dia ‘dik Cening, kalau dik Cening mau ketemu dengan saya, mari kita ketemu’,” tutur Jero Dasaran Alit.

 

Usai komunikasi berlanjut melalui WhatsApp dan Cening membagikan lokasi rumah kosnya, Jero Dasaran Alit kemudian menyambangi rumah kos Cening yang masih satu desa dengan tempat tinggal Jero Dasaran Alit.

 

Jero Dasaran Alit tiba di rumah kos Cening sekitar pukul 21.30 Wita dengan mengendarai mobil.

 

Usai Cening masuk ke dalam mobil, Jero Dasaran Alit mulanya ingin mengajak Cening keliling Kota Tabanan dengan salah satu tujuannya ke Senggol Tabanan.

 

Namun lantaran telah larut malam dan Senggol Tabanan diduga tutup, mereka bersepakat untuk menuju ke pantai.

 

Setibanya di pantai, mereka berkeliling tanpa keluar dari mobil. Dalam perjalanan berkeliling itu, Cening dikatakan mengalami sakit perut dan ingin buang air kecil.

 

Cening kemudian buang air kecil di salah satu toilet dekat wantilan di kawasan pantai tersebut.

 

“Pada saat itu dia bilang perutnya sakit, maag, dan dia bilang bahwa dia kepingin kencing,” ujar Jero Dasaran Alit.

 

Seusai kembali ke mobil, Cening disebut mengeluh sakit perut dan mengantuk. Sehingga, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk kembali ke rumah kos Cening.

Kuasa hukum Jero Dasaran Alit, Kadek Agus Mulyawan (kiri) dan  Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit (kanan).
Kuasa hukum Jero Dasaran Alit, Kadek Agus Mulyawan (kiri) dan Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit (kanan). (Tribun-Bali.com/Ida Bagus Putu Mahendra))

Setibanya di rumah kos Cening, perempuan yang disebut berprofesi sebagai pegawai swasta itu memberikan kunci kamar kosnya ke Jero Dasaran Alit.

 

Situasi kala itu, kata Jero Dasaran Alit, ada dua orang pria di dekat kamar kos cening.

 

Jero Dasaran Alit sempat meminta izin untuk buang air kecil di kamar kos Cening. Setelah itu, Cening meminta Jero Dasaran Alit untuk duduk di kasur.

 

Dengan tujuan, meminta bantuan Jero Dasaran Alit untuk mengurut perut cening dengan minyak lantaran sakit perut.

 

“Saya buka pintunya, saya hidupkan lampunya. Terang. Habis itu saya bilang ‘dik istirahat dah. Jero boleh nggak pinjem WC, kamar mandi, mau kencing?’ ‘Boleh’.”

 

“Saya disuruh duduk di kasurnya. Dia bilang dia sakit. Dia mengambil minyak telon diberikan kepada saya. Saya disuruh ngurut perutnya,” ujarnya.

 

Cening juga dikatakan meminta lampu kamar untuk dimatikan lantaran silau akan pancaran sinar. Selain itu, Cening juga disebut meminta pintu kamar kos untuk ditutup dan dikunci.

 

“Saya urut perutnya, setelah saya urut, lalu dia bilang ulap (silau, red), ‘Jero tolong matikan lampunya’ karena dia alasannya ulap. Saya matikan lampunya, pintu terbuka disuruh nutup. Saya tutup pintunya. Pada saat itu dia menyuruh saya kunci saja,” imbuh Jero Dasaran Alit.

 

Usai lampu dipadamkan dan pintu terkunci, Cening dikatakan memulai gerakan pertama dengan memeluk Jero Dasaran Alit yang kemudian berujung pada dugaan pelecehan seksual.

 

Di akhir, Jero Dasaran Alit mengatakan, bila terdapat upaya pemerkosaan, maka dua orang pria di luar kamar kos Cening akan berusaha mendobrak pintu kamar kosnya.

 

“Kalau memang ada unsur pemerkosaan, orang yang di depan kamarnya dia itu, dua orang itu, pasti dia sudah mendobrak pintu,” pungkas Jero Dasaran Alit.

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved