Dugaan Pelecehan di Tabanan
NCK Laporkan Jero Dasaran Alit ke Polisi, Dugaan Pelecehan Seksual di Bali, Bikin Klarifikasi
NCK sudah menunjuk pengacara Nyoman Yudara sebagai penasihat hukum usai melaporkan kasus ini ke Polres Tabanan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Usai komunikasi berlanjut melalui WhatsApp dan Cening membagikan lokasi rumah kosnya.
Jero Dasaran Alit kemudian menyambangi rumah kos Cening yang masih satu desa dengan tempat tinggal Jero Dasaran Alit.
Jero Dasaran Alit mengaku tiba di rumah kos Cening sekitar pukul 21.30 Wita dengan mengendarai mobil.
Setelah masuk ke dalam mobil, Jero Dasaran Alit mulanya ingin mengajak Cening keliling Kota Tabanan dengan salah satu tujuannya ke Senggol Tabanan.
Namun lantaran telah larut malam dan Senggol Tabanan diduga tutup, mereka bersepakat untuk menuju ke pantai.
Setibanya di pantai, mereka berkeliling tanpa keluar dari mobil.
Dalam perjalanan berkeliling itu, Cening dikatakan mengalami sakit perut dan ingin buang air kecil.
Cening kemudian buang air kecil di salah satu toilet dekat wantilan di kawasan pantai tersebut.
“Pada saat itu dia bilang perutnya sakit, maag, dan dia bilang bahwa dia kepingin kencing,” ujar Jero Dasaran Alit.
Seusai kembali ke mobil, Cening disebut mengeluh sakit perut dan mengantuk.
Sehingga, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk kembali ke rumah kos Cening.
Setibanya di rumah kos Cening, perempuan yang disebut berprofesi sebagai pegawai swasta itu memberikan kunci kamar kosnya ke Jero Dasaran Alit.
Situasi kala itu, kata Jero Dasaran Alit, ada dua orang pria di dekat kamar kos Cening.
Jero Dasaran Alit sempat meminta izin untuk buang air kecil di kamar kos Cening.
Setelah itu, Cening meminta Jero Dasaran Alit untuk duduk di kasur.
Dengan tujuan, meminta bantuan Jero Dasaran Alit untuk mengurut perut Cening dengan minyak lantaran sakit perut.
“Saya buka pintunya, saya hidupkan lampunya. Terang. Habis itu saya bilang ‘dik istirahat dah. Jero boleh nggak pinjem WC, kamar mandi, mau kencing?’ ‘Boleh’.”
“Saya disuruh duduk di kasurnya. Dia bilang dia sakit. Dia mengambil minyak telon diberikan kepada saya. Saya disuruh ngurut perutnya,” ujarnya.
Cening juga dikatakan meminta lampu kamar untuk dimatikan lantaran silau akan pancaran sinar.
Selain itu, Cening juga disebut meminta pintu kamar kos untuk ditutup dan dikunci.
“Saya urut perutnya, setelah saya urut, lalu dia bilang ulap (silau, red), ‘Jero tolong matikan lampunya’ karena dia alasannya ulap.”
“Saya matikan lampunya, pintu terbuka disuruh nutup. Saya tutup pintunya. Pada saat itu dia menyuruh saya kunci saja,” imbuh Jero Dasaran Alit.
Usai lampu dipadamkan dan pintu terkunci, Cening dikatakan memulai gerakan pertama dengan memeluk Jero Dasaran Alit, yang kemudian berujung pada dugaan pelecehan seksual.
Di akhir, Jero Dasaran Alit mengatakan, bila terdapat upaya pemerkosaan, maka dua orang pria di luar kamar kos Cening akan berusaha mendobrak pintu kamar kosnya.
“Kalau memang ada unsur pemerkosaan, orang yang di depan kamarnya dia itu, dua orang itu, pasti dia sudah mendobrak pintu,” katanya.
Lapor Balik
Jero Dasaran Alit mengungkapkan akan mengambil langkah hukum terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret namanya.
Ia mempercayakan seluruh langkah yang akan diambil oleh kuasa hukumnya.
“Saya akan menyerahkan semuanya pada kuasa hukum saya,” ungkapnya.
Langkah hukum itu, kata Jero Dasaran Alit, kemungkinan akan mengajukan pelaporan pencemaran nama baik.
Tak hanya melaporkan akun Instagram yang dianggap mencemarkan nama baiknya, Jero Dasaran Alit juga akan melaporkan perempuan bernama Cening yang kini berkonflik dengannya.
“Mungkin akan mengajukan pelaporan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh akun-akun Instagram. Termasuk bisa jadi perempuan ini. Kalau dia (Cening) tidak mampu membuktikan, saya yang akan membuktikan dan saya yang akan melaporkan balik,” tegasnya.
Pasalnya, Jero Dasaran Alit keberatan jika nama spiritualnya juga ikut terseret dalam kasus dugaan pelecehan seksual itu.
“Karena ini sudah pencemaran nama baik. Karena disebut di sana bukan Kadek Dwi Arnata saja, tapi Jero Dasaran Alit juga disebut. Nama spiritual saya juga disebut,” tandasnya.
Sementara itu, Kadek Agus Mulyawan, selaku kuasa hukum mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Jero Dasaran Alit.
Nantinya, dia akan mempelajari lebih dulu bukti-bukti yang ada sebelum membuat laporan polisi.
“Kalau dari pihak kita, saya sudah berkoordinasi dengan Jero, nanti akan saya pelajari dulu bukti-bukti fisiknya. Setelah itu kita akan ambil langkah hukum apa yang paling tepat. Bisa jadi masuk pencemaran, masuk fitnah,” kata Agus Mulyawan. (ang/mah)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.