Berita Bali
Biaya LRT Bali Tiga Kali Lipat, Bappenas Kebut Target Pembangunan LRT Tahun 2024
Ervan Maksum mengatakan, ada beberapa kendala pembuatan LRT di Bali yang membuat ongkos pembuatannya menjadi mahal.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Itu opsinya begitu. Kita ada opsi untuk dibangun di bawah tanah. Tapi tidak semuanya. Jadi nanti kalau nanti ada yang bisa di permukaan, ya di permukaan, biar lebih murah,” jelas Samsi, Selasa.
Samsi pun sepakat dengan Bappenas ketika LRT di Bali akan dibangun di bawah tanah akan menghabiskan dana tiga kali lipat.
Menurutnya, perhitungan anggaran akan habis tiga kali lipat itu masuk akal karena memang melakukan pembangunan kereta di bawah tanah cukup mahal.
Ia juga mengatakan, sebetulnya LRT ini merupakan bagian dari kereta Bandara hingga ke Mengwi.
“Fase 1A itu sampai Seminyak nah kemudian itu dibelah lagi untuk pelaksanaannya fase 1A dan fase 1B. Yang 1A itu Bandara ke Central Parkir, kemudian 1B Central Parkir sampai ke Seminyak. Nah nanti fase 2 dari Canggu ke Mengwi gitu,” imbuhnya.
Penambahan fase jalur untuk LRT di Bali ini akan berproses satu per satu.
Yang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan kemacetan di kawasan Kuta dan Kuta Utara.
Ketika disinggung apakah pembangunan LRT akan menggunakan APBD, Samsi mengatakan Pemerintah masih melihat dari sisi investor yang memungkinkan dan bagaimana nanti pengembaliannya.
“Jadi ada hitungan-hitungan yang bisa dipersiapkan jika itu mau dijalankan,” tandasnya.
Nantinya akan dicari rute LRT agar tidak masuk ke areal kawasan suci tempat ibadah.
Samsi mengatakan ia akan mempersiapkan rute-rute tersebut agar tidak ada konflik pada kawasan suci.
Namun jika jadi dibangun di bawah tanah ia menilai relatif akan aman.
“Mereka (Konsultan Pembangunan LRT) belum masuk Indonesia sampai sekarang. Yang untuk Fase 1A ya, kalau fase 1B sih sudah ada konsultannya. Mereka sudah kerja, tapi belum selesai. Yang fase 1A ini belum berproses masih di Korea (Selatan),” katanya. (sar)
Masyarakan Enggan Berkendara Umum
KEHADIRAN Light Rail Transit (LRT) di Bali digadang-gadang akan mengurangi kemacetan, terutama yang terjadi di daerah pariwisata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.