Pilpres 2024

Arsjad Rasjid Mengaku Banyak Belajar dari Ketua Umum PDIP, Sebut Megawati Seperti Mentor

Arsjad Rasjid mulai efektif menjalankan tugas sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasyid saat menjadi narasumber pada sesi wawancara dengan Tribunnews di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat,Senin (25/9/2023). Pada kesempatan tersebut Arsjad Rasyid mendukung langkah pemerintah untuk melarang penjualan barang pada social commerce di Indonesia. Tribunnews/Jeprima 

Jadi ada persaudaraan lah dari sisi itu. Ibu memang mengenal saya dari kecil. Tetapi dimulai dari saya berteman dengan Tatam, akhirnya saya pisah karena saya pergi ke luar.

Artinya keluarga Bu Megawati dengan keluarga Anda sudah lama dekat ya?

Iya maksudnya sudah lama dan mengenal satu sama lain cukup lama.

Boleh tahu tidak Pak, kapan bertemu Ibu Megawati terkait TPN?

Saya ketemu ibu Mega setelah itu (pengumuman Arsjad Rasjid jadi ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjra Presiden 4 September 2023, Red). Kalau ngobrol-ngobrol pas ketemu, iya. Namun tidak pernah berbicara spesifik mengenai TPN. Jadi buat saya, Bu Mega, seperti mentor kita dengarkan pengalaman beliau.

Sama seperti juga Pak Jokowi dan yang lainnya. Bu Mega dan Pak Jokowi kan bapak dan ibu bangsa kita. Buat saya ngobrol sama semuanya tapi nggak pernah spesifik mengenai TPN.

Katanya prosesnya dulu tidak demikian, seharusnya ada rapat tertutup yang di mana nantinya saya akan dipanggil lalu diajak bicara. Ternyata terjadinya tidak demikian. Tapi ya sudah nasi sudah jadi bubur. Its ok move on.

Pemilu kali ini berbeda dengan pemilu lain sebab incumbent tidak ikut. Demokrasi di Indonesia ini mahal banget, Anda setuju tidak?

Setuju mahal.

Tentu politik ini membutuhkan logistik dan kebetulan Anda seorang pengusaha mengaturnya bagaimana untuk Pak Ganjar mengelilingi Indonesia?

Kan bukan hanya Mas Ganjar saja tetapi semua calon harus mau tidak mau kan ya. Pertama, mengenai satu proses demokrasi, jadi prosesnya memang harus kita lalui.

Pemilihan harus ada, karena Indonesia ini bentuknya archipelago memang jauh-jauh harus muter-muter logistiknya. Alhamdulillah-nya sekarang ada digitalisasi, dengan demikian bisa video. Bisa whatsapp video metodenya macam-macam.Ya pasti harus hadir namun bisa juga menggunakan teknologi.

Tapi perlu tidak TPN ini men-charter pesawat atau helikopter khusus supaya mobilitasnya terjangkau?

Begini itu semua harus didasari satu analisis keputusan. Misalnya nih kita mau berangkat ke sini maka kita lihat schedulenya pesawat bagaimana yang reguler. Kita tahu berapa biayanya. Saya orang yang biasa menganalisa biaya dan cost. Kalau nggak bagaimana kita mencari cost yang semurah-murahnya tapi jual semahal-mahalnya. Kan begitu kalau jualan ya.

Ini kita mencari paling efisien dan efektif, Dan kita akan buat keputusan. Kalau nggak ada analisanya kita cari yang paling efektif dan efisien Itulah yang menjadi suatu keputusan nanti.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved