Kekasih Mahasiswa yang Tewas Mengenaskan di Nusa Dua Jadi Sorotan, Isi Chat Dihapus

Kekasih Mahasiswa yang Tewas Mengenaskan di Nusa Dua Jadi Sorotan, Isi Chat Dihapus

HO/Tribun Medan
Kekasih Mahasiswa yang Tewas Mengenaskan di Nusa Dua Jadi Sorotan, Isi Chat Dihapus 


 
 

 
TRIBUN-BALI.COM - Belakangan ini viral di media sosial terkait penemuan mayat mahasiswa berinisial ASN (23) di kamar kos yang terletak di Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (18/11/2023) pagi.

Melihat dari kondisi jenazah mahasiswa di Bali itu, pihak keluarga menilai meninggalnya korban tak wajar.

Pihak keluarga mencurigai ASN menjadi korban pembunuhan.

Baca juga: Update! Terkait Penemuan Jenazah Mahasiswa Dalam Kos, Polisi Sebut Korban Ditemukan Terlilit Tali

Sementara itu, Polresta Denpasar saat ini sedang menyelidiki terkait penyebab kematian ASN.

Menurut rilis Polresta Denpasar, awalnya, pihak keluarga menolak proses autopsi dan meminta jenazah dipulangkan ke kampung halaman.

Namun setiba di Sumut, pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan dan meminta proses autopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.

Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka, Abraham Samad Minta Periksa Seluruh Pimpinan KPK

Gelar perkara kasus kematian ASN masih menunggu hasil autopsi.

Salah satu teman korban, NR (26) mengaku curiga terhadap pacar ASN yang tinggal di Bali.

Diketahui, korban merupakan mahasiswa sebuah kampus swasta di Bali.


NR sempat menghubungi pacar ASN dan meminta bukti percakapan terakhir dengan korban.

Hal ini dilakukan untuk membantu mengungkap penyebab kematian ASN.


Namun pacar ASN justru menghapus seluruh percakapan dengan korban di ponselnya.

“Masuk logika gak?,” ucap NR, Kamis (23/11/2023), dikutip dari TribunBali.com.

Baca juga: Sosok Fitriani Perempuan Muda dari Konawe yang Dicor di Blitar, Ayahnya Menderita Stroke dan Jantung

Selain itu, pacar ASN tidak terlihat berduka dan menunjukkan rasa belasungkawanya.

“Kami sempat bertanya (ke kekasih ASN). Cuma (direspons) agak dingin.”

“Pacar meninggal sekali pun sudah renggang, enggak ada buat status apa-apa,” sambungnya.

NR mengaku tidak mengenal pacar ASN karena korban jarang bercerita dengan teman-temannya di Medan.

Ia hanya mengetahui sosok pacar ASN dari media sosial.

“Tahu (pacar ASN). Itu kami lihat dari akun dia (akun media sosialnya).”

“Kami kebetulan ada grup untuk bahas dia (ASN). Nggak ada satu pun teman kami yang pernah diceritakan ASN tentang pacar barunya,” tandasnya.

Menurut NR, pacar ASN harus dijadikan saksi dan menjalani pemeriksaan.

“Kalau bisa mereka dijadikan saksi. Kalau tidak salah di Polda Bali, kayaknya pacarnya belum dijadikan saksi,” ucapnya.

Ditemukan Pemilik Kos

ASN ditemukan tewas di kamar kosnya dalam keadaan leher terlilit, namun kakinya menyentuh lantai.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan pemilik kos yang bernama Nyoman Risup Artana (43) merupakan orang pertama yang menemukan jasad korban.

Pemilik kos merasa curiga lantaran di sekitar kamar korban terdapat lalat hijau.

Nyoman Risup Artana kemudian mengetuk pintu kos korban, namun tak ada jawaban.

Ia juga melihat darah yang keluar dari bawah pintu kamar korban.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan.

"Setelah petugas kepolisian datang, kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam," ungkapnya, Rabu (22/11/2023).

Saat pintu kamar terbuka, jasad korban berada di balik pintu dan diduga telah tewas beberapa hari sebelumnya.

“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai."

"Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan ada 6 saksi yang diperiksa.

Penyidik juga masih menunggu hasil autopsi korban yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan, Sumatra Utara.

Para saksi yang diperiksa yakni pemilik kos, teman korban hingga tukang servis kunci.

Ia mengatakan gelar perkara akan dilakukan setelah hasil autopsi keluar.

Kata Keluarga Korban

Jenazah ASN telah dibawa ke kampung halamannya di Tapanuli Utara, Sumatra Utara dan diautopsi di RS Bhayangkara Medan.

Kakak korban, Monalisa Nababan mengatakan, keluarga mendapat kabar ASN tewas pada Sabtu (18/11/2023) sekira pukul 09.00 WIB.

Kondisi jasad korban sangat mengenaskan ketika ditemukan pemilik kos.

Ia menduga adiknya yang kuliah di sebuah universitas swasta di Bali tewas dibunuh.

Setelah mendapat kabar kematian ASN, pihak keluarga meminta jasad korban dipulangkan ke Tapanuli Utara.

"Awalnya keluarga berembuk dulu untuk diautopsi karena ada kejanggalan dari awal, tapi karena ada isu dipersulit di sana."

"Jadi kami pikir dari pada lama menunggu, mending dipulangkan dulu," ungkapnya, Rabu (22/11/2023), dikutip dari TribunMedan.com.

Monalisa menyatakan pihak keluarga kecewa lantaran dilarang melihat proses autopsi di RS Bhayangkara Medan.

Menurut Monalisa, ada yang janggal dalam kasus kematian ini sehingga ia meminta Kapolri untuk memberikan atensi terhadap kasus pembunuhan ASN.

Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan adiknya pada Rabu (15/11/2023).

"Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," sambungnya.

Berdasarkan keterangan teman kuliah korban, ASN tak pernah memiliki masalah di kampus.

"Kalau pun dia ada masalah selalu cerita, karena selalu sebelumnya dia juga pernah ada masalah belanja terlalu banyak jadi harus banyak yang dibayar, itu pun jujur," tambahnya.

Keluarga Sempat Tolak Autopsi

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menyatakan keluarga korban sempat menolak proses autopsi.

“Pada saat penanganan awal pihak kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban,” tandasnya.

Ia manambahkan keluarga meminta jasad korban dibawa ke kampung halamannya di Tapanuli Utara.

“Serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orangtua korban, juga orangtua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari,” jelasnya.

Ketika jasad korban telah tiba di Tapanuli Utara, pihak keluarga mencabut surat pernyataan tersebut.

Mereka meminta jasad korban diautopsi di di RS Bhayangkara Medan.

“Dan saat jenazah korban sampai di Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan autopsi di RS. Bhayangkara Medan,” pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Cerita Kakak Mahasiswa yang Ditemukan Tewas di Bali, Sempat Komunikasi Minta Jajan dan di TribunBali.com dengan judul Rekan di Medan Pertanyakan Kekasih ASN yang Mengaku Hapus Percakapan di Ponsel
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBali.com/Adrian Amurwonegoro/Ida Bagus) (TribunMedan.com/Alfiansyah)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved