Suami Mutilasi Istri di Malang

Jenazah Ni Made Sutarini Diaben Hari Ini oleh PHDI Malang, Keluarga dari Bali Bawa Air Suci

Jenazah Ni Made Sutarini akan diupacarai secara Hindu, meskipun ia sempat memeluk agama Kristen setelah menikah dengan suaminya yang asal Manado.

Kolase @joshuanade
Ni Made Sutarini (55), ibu di Malang dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya sendiri di dalam rumah. Jenazahnya akan diaben hari ini Rabu 3 Januari 2024. 

Diketahui, Ni Made Sutarini menjadi korban pembunuhan tragis di Malang, Jawa Timur, Minggu (31/12/2023). Ia dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya, James Loodewyk Tomala.

Baca juga: Kisah Made Sutarini dan James, Awal Pertemuan di Rumah Sakit Hingga Berakhir Suami Mutilasi Istri

Kata Bendesa Adat Banda

Korban mutilasi di Malang Jawa Timur, Ni Made Sutarini (55) berasal dari Dusun Banda, Desa Takmung, Klungkung.

Sebelum tewas padahal ia mempunyai rencana pulang ke kampung halamannya, Rabu 3 Januari 2024 untuk menghadiri upacara pengabenan sepupunya.

Namun belum sempat pulang ke Banda, Sutarini telah meninggal dunia dengan cara tragis.

Bendesa Adat Banda Made Wista membenarkan, Made Sutarini merupakan warga dari Banjar Banda, Desa Takmung.

"Dulu sebelum menikah memang warga Banda," ungkap Wista, Selasa kemarin.

Wista juga mengatakan, Made Sutarini masih sering pulang ke kampung halamnya di Banjar Banda, Desa Takmung.

Bahkan rencananya, Rabu, Sutarini akan pulang ke Banjar Banda karena pada Kamis 4 Januari 2024 akan digelar upacara ngaben dari sepupu Sutarini yang meninggal dunia.

“Kebetulan sepupunya ada yang meninggal dan tanggal 5 mau diaben, katanya dia (Sutarini) mau pulang. Tapi tiba-tiba ada kabar dari Malang kalau dia (Sutarini)meninggal dunia dengan sadis (dimutilasi),” ungkapnya.

Ni Made Sutarini Sempat Pulang saat Saraswati

Kerabat dari Sutarini, Wayan Surata mengungkapkan, ibu dua anak tersebut cukup sering pulang ke rumah keluarganya di Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung

"Terakhir (Sutarini) pulang saat Hari Saraswati lalu untuk bersembahyang. Serta berkunjung ke keluarga, karena jika di Malang ia (Sutarini) merasa terkekang," ujar Wayan Surata yang merupakan sepupu dari Sutarini, Selasa 2 Januari 2024.

"Kakak dan adik dari Sutarini yang berangkat ke Malang, membawa tirta dari sanggah dan kawitan. Kalau tirta pura desa tidak ada, karena Sutarini sudah bukan warga desa adat di sini (Desa Adat Banda) pasca menikah," ungkap dia.

"Rencana besok pulang ke Bali, karena ada upacara pengabenan adik saya. Tapi Tuhan bekehendak lain, belum sempat pulang ke Bali, ia (Sutarini) meninggal dunia," ungkap Surata.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved