Suami Mutilasi Istri di Malang

Jenazah Ni Made Sutarini Diaben Hari Ini oleh PHDI Malang, Keluarga dari Bali Bawa Air Suci

Jenazah Ni Made Sutarini akan diupacarai secara Hindu, meskipun ia sempat memeluk agama Kristen setelah menikah dengan suaminya yang asal Manado.

Kolase @joshuanade
Ni Made Sutarini (55), ibu di Malang dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya sendiri di dalam rumah. Jenazahnya akan diaben hari ini Rabu 3 Januari 2024. 

Suami Sutarini Datang Marah-marah ke Klungkung dan Mengancam

Wayan Surata mengatakan, dua minggu lalu, suami Ni Made Sutarini, James Lodewyk sempat pulang ke rumah keluarga Sutarini di Banjar Banda, Desa Takmung.

James datang marah-marah, dan menanyakan keberadaan Sutarini.

"Ia (James) ke sini (rumah Sutarini) marah-marah. Nanya di mana Made (Sutarini)," ungkap Surata.

James berada di rumah Sutarini sekitar dua jam, dan terus marah-marah menanyakan keberadaan Sutarini.

Padahal Sutarini berada di rumah kerabatnya di Surabaya.

"Saya diminta menelepon, tapi saya dapat kode dari anaknya untuk tidak bilang keberadaan Sutarini. Saya katakan telponnya menghubungi dan tidak diangkat," ungkap dia.

Bahkan sebelum pergi, James sempat mengancam akan membunuh Sutarini jika ketemu.

"(James) sempat bilang, kalau ketemu, saya bunuh dia (Sutarini). Suaminya (James) sempat mengancam seperti itu," terang Surata.

Sebelum pembunuhan tragis tersebut terjadi, kerabat di Surabaya sebenarnya sudah melarang Sutarini ke Malang.

Kebetulan Sutarini merupakan ketua arisan di sebuah yayasan.

Ia tidak pulang ke rumahnya di Malang, namun pergi ke Yayasan.

"Saat ke Malang itulah, kebetulan Sutarini hendak beli nasi. Saat itu dilihat suaminya (James). Tangan Sutarini ditarik, lalu diajak pulang ke rumahnya. Terjadi percekcokan, dan terjadilah kejadian pembunuhan," jelas Surata.

Keluarga pertama kali mengetahui pembunuhan terhadap Sutarini dari anak laki-lakinya.

Kebetulan saat itu anak laki-laki ditelpon oleh tetangga di Malang, dan memberi kabar jika Sutarini dibunuh suaminya.

"Keluarga di sini tentu syok, apalagi dikatakan di mutilasi dengan keji. Keluarga di Bali semua syok," ungkap Surata. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved