Berita Gianyar

BPBD Gianyar Minta Waspadai Pohon Besar Rawan Lapuk

Dahan sebuah pohon beringin patah di Banjar Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Senin 8 Januari 2024 pagi.

Istimewa
BPBD Gianyar menangani dahan pohon beringin yang patah di Banjar Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Senin 8 Januari 2024 pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dahan sebuah pohon beringin patah di Banjar Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Senin 8 Januari 2024 pagi.

Beruntung  tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar, telah melakukan penanganan.


Berdasarkan data BPBD Gianyar, dahan pohon beringin yang patah ini sepanjang 10 meter, dengan diameter lebar mencapai 50 centimeter.

Baca juga: Dishub Gianyar Butuhkan 448 Angkot Untuk Layani Siswa di Gianyar Bali, Baru Daftar 253 Sopir

Dahan yang patah ini menutup akses jalan menuju kuburan adat setempat.


Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, penyebab dahan tersebut patah, dikarenakan cuaca ekstrem, sehingga dahan menjadi lapuk.

"Akibat cuaca ekstrem, dahan menjadi lapuk. Tidak ada korban jiwa maupun meteriil. Dahan sudah kita bersihkan, dan akses ke kuburan sudah normal kembali," ujarnya.

Baca juga: Awal Tahun, 60 Anggota Polres Gianyar Naik Pangkat


Dibya meminta agar masyarakat selalu mewaspadai pohon-pohon besar, yang saat ini tumbuh liar.

Sebab, kemungkinan dahan patah bisa saja terjadi. Sebab, cuaca yang biasanya panas terik, dan terkadang hujan, mengakibatkan kerusakan pertumbuhan pada tanaman.

Gangguan pertumbuhan tersebut mengakibatkan pohon mengalami kelapukan.


Karena itu, ia sangat berharap agar masyarakat turun tangan bergotong-royong melakukan pemangkasan pada pohon besar yang ada di wilayahnya.

Baca juga: KPU Gianyar Libatkan 200 Orang Lipat Surat Suara

Bila membutuhkan alat berat untuk melakukan pemangkasan, bisa berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Gianyar.


"Mumpung belum terlambat, mari kita pangkas pohon-pohon besar, supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan ketika puncak musim hujan nanti," tandasnya.


Berdasarkan prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bali, kata Dibya, puncak musim hujan akan terjadi antar Januari-Februari 2024. Karena itu, Dibya menegaskan bahwa saat ini masih ada waktu untuk mawasdiri.

Baca juga: Dishub Gianyar Siapkan 130 Personel Jaga Lalin Malam Tahun Baru

Terlebih lagi setiap musim hujan, pohon tumbang menjadi peristiwa yang mendominasi. 


Dalam rekapitulasi BPBD Gianyar, jumlah bencana sepanjang 2023 kemarin, sebanyak 187 kasus.

Terdiri dari kasus tanah longsor sebanyak 43 kasus, sementara kasus pohon tumbang masuk dalam sub kasus lain-lain, yaitu sebanyak 144 kasus. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved