Berita Bangli

Peternak Ayam Petelur Kelimpungan Akibat Harga Jagung Mahal, Budiartawan Ngaku Rugi Rp2,5 Juta/Hari

Harga pakan ayam berupa jagung sejak beberapa bulan terakhir, terus mengalami peningkatan.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana di peternakan ayam petelur milik Kadek Budiartawan, di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut. Selasa (23/1/2024) 


"Naik turunnya harga telur tergantung dari permintaan pasar. Salah satu yang mempengaruhi adalah hari raya, atau kegiatan tertentu."

"Untuk saat ini harga telur rata-ratanya Rp 47 ribu hingga Rp 48 ribu per tray (isi 30 butir, red) dari sebelumnya Rp 52 ribu hingga Rp 55 ribu per tray," sebutnya. 

Baca juga: Perseroda BMB Fokus Kelola 4 Bidang, Salah Satunya PLTS Bangli


Membengkaknya biaya produksi secara otomatis menyebabkan pihaknya merugi. Dengan naiknya harga jagung saat ini, kerugian pihaknya mencapai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per1000 ekor.

"Dengan jumlah 25 ribu ekor ayam, otomatis kerugian mencapai Rp2,5 juta per hari," ucapnya. 


Mantan Perbekel Desa Tiga ini berharap agar pemerintah melakukan intervensi terkait ketersediaan suplai bahan baku pakan ternak, terutama jagung.

Ia menilai, idealnya pemerintah memiliki stok untuk mengintervensi dan menstabilisasi pada saat terjadi gejolak harga di pasaran. 


"Ketika ada anomali produksi di petani terkait dengan jagung khususnya, itu pemerintah bisa langsung intervensi. Sehingga harganya tidak melambung tinggi seperti sekarang," tandasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved