Berita Gianyar

Stok Vaksin Rabies di Gianyar Aman, Pemberian Tetap Selektif

Vaksin anti rabies (VAR) untuk korban gigitan anjing di Kabupaten Gianyar, Bali sempat langka pada penghujung tahun 2023 lalu.

istimewa
Ilustrasi penyuntikan vaksin Rabies - Stok Vaksin Rabies di Gianyar Aman, Pemberian Tetap Selektif 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Vaksin anti rabies (VAR) untuk korban gigitan anjing di Kabupaten Gianyar, Bali sempat langka pada penghujung tahun 2023 lalu.

Bahkan tak jarang, masyarakat seusai digigit anjing, kebingungan mencari VAR.

Tak sedikit dari mereka yang justru mendapatkan vaksin di klinik swasta.

Baca juga: Lima Kasus Gigitan Anjing, Tiga Positif Rabies Di Tabanan

Namun per Januari 2024 ini, Dinas Kesehatan Gianyar mengumumkan bahwa stok VAR aman.

Namun penyalurannya tetap selektif, yakni hanya diberikan pada korban yang digigit anjing positif rabies.


Kepala Dinkes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, saat ini jumlah stok VAR di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sejumlah 1.995 vial yang terdiri dari jenis Rabivac 1.415 vial dan jenis Verorab sejumlah 580 vial.

Baca juga: Belum Genap Sebulan, Ditemukan Seekor Anjing Rabies di Klungkung

Selain itu, kata dia, VAR juga telah tersedia di masing-masing puskesmas di Kabupaten Gianyar.


"Di awal tahun 2024, keberadaan VAR di Kabupaten Gianyar sangat mencukupi. Sebab adanya pengadaan dari APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar di akhir tahun 2023 sejumlah 2.450 vial, dan dukungan distribusi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali sejumlah 2.000 vial,"

Baca juga: Buntut Kasus Pertama Positif Rabies di Jembrana, Petugas Gelar Vaksinasi Lanjutan, 231 HPR Tervaksin


"Sebelumnya memang terjadi kelangkaan VAR tepatnya di bulan September sampai November 2023, namun di bulan Desember 2024 sudah kembali keberadaan VAR mencukupi karena telah adanya pasokan VAR nasional."

"Termasuk realisasi pengadaan VAR di Kabupaten Gianyar," ujar Ariyuni.


Mekipun jumlah VAR tersedia cukup, namun pemberian tetap sesuai dengan prosedur.

"Untuk kasus gigitan karena anjing beranak, anjing diinjak ekornya, dipermainkan, dan gigitan lain karena adanya provokasi, tidak perlu diberikan VAR. Tetap dilakukan tatalaksana cuci luka dengan sabun atau deterjen pada air mengalir selama 10-15 menit,"

Baca juga: Satu Ekor Anjing Dinyatakan Positif Rabies, Jadi Kasus Rabies Pertama di Jembrana

"Tatalaksana penanganan luka dengan antiseptic seperti alkohol 70 persen, betadine, atau lainnya, tanpa VAR. Dan tentu dibantu dengan pemantauan anjingnya."

"Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit rabies, masyarakat agar bisa meningkatkan kewaspadaan akan bahaya rabies," ujarnya.


Dalam mencegah rabies, Ariyuni meminta agar pemilik perilahaan, terutama anjing, kucing dan kera supaya rutin memberikan vaksin, selalu mengikat atau mengkandangkan dan tidak melepasliarkan.

"Bila terjadi gigitan anjing atau kucing atau kera, walaupun sedikit luka, agar datang ke puskesmas terdekat, untuk memperoleh pelayanan kesehatan," pintanya.  (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved