Jelang Pemilu 2024, Wayan Dipta Rela Minta Izin Demi Ikut Simulasi di Desa Kayubihi Bangli

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangli menggelar simulasi kedua pada Senin 29 Januari 2024.

Simulasi dilaksanakan di TPS 10 yang berlokasi di Banjar Mampeh, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli.

Simulasi digelar pukul 07.00 Wita.

Walaupun hanya simulasi, pelaksanaannya digelar semirip mungkin dengan hari pencoblosan.

Baca juga: Kerahkan 287 Personel, Polres Klungkung Menggelar Simulasi Pengamanan TPS

Sebab dalam simulasi melibatkan KPPS yang telah dilantik, menempelkan seluruh jenis surat suara di depan TPS, menghadirkan pengawas TPS, hingga melibatkan saksi dari masing-masing partai.

Jelang berakhirnya simulasi nampak dua siswa berseragam sekolah mendatangi lokasi pencoblosan.

Keduanya nampak mendaftar ke panitia dengan menyerahkan surat undangan, hingga tak berselang lama dipanggil untuk mencoblos.

Salah satu siswa bernama I Wayan Dipta Satria Wiana mengaku tahun ini merupakan pertama kalinya ia menjadi pemilih.

Diakui ia sangat penasaran dan ingin tahu bagaimana alur dalam pemungutan suara.

Oleh sebab itu, Wayan Dipta rela meminta minta izin pada gurunya, untuk pulang ke banjarnya demi mengikuti simulasi.

Walaupun ini merupakan pertama kali, siswa kelas XI SMAN 1 Bangli itu mengaku tidak grogi saat berada di bilik suara.

"Tidak ada grogi. Hanya saja agak bingung mau coblos yang mana dulu untuk surat suaranya. Selain itu juga belum paham kemana alur pencoblosan," ujar dia.

Sementara itu Komisioner KPU Bangli, I Ketut Suandana mengatakan, simulasi ini sebagai bagian edukasi pada masyarakat jelang hari pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024.

Disamping juga mengetahui rentang waktu yang dibutuhkan dalam proses pemungutan hingga penghitungan suara.

"Dengan demikian teman-teman KPPS bisa mempersiapkan dirinya saat hari H tanggal 14 Februari," ucapnya.