Berita Bangli
Kebutuhan Beras Di Bangli Selalu Bertambah Tiap Tahun, Tapi Produksi Tidak Mencukupi
Kebutuhan Beras Di Bangli Selalu Bertambah Tiap Tahun, Tapi Produksi Tidak Mencukupi Tahun 2022 Bangli Kekurangan 11 Ton Beras
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Produksi beras di Kabupaten Bangli belum mampu memenuhi kebutuhan untuk masyarakatnya. Alhasil kekurangan produksi beras, dipenuhi dari luar daerah.
Celakanya, harga beras saat ini sedang mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma tidak memungkiri jika Bangli hingga kini masih minus untuk produksi beras.
Kondisi ini disebabkan karena lahan pertanian basah/sawah di Bangli lebih sedikit ketimbang lahan pertanian kering.
"Lahan pertanian di Bangli lebih didominasi pertanian kering, yang cocok untuk menanam hortikultura," ucapnya, Kamis (1/2/2024).
Sarma tidak serta-merta membenarkan, jika minusnya produksi beras dipengaruhi banyaknya kerusakan saluran irigasi, yang mengakibatkan sawah tidak berproduksi.
Ia menilai hal tersebut ada pengaruhnya, namun tidak terlalu signifikan.
Sebaliknya faktor yang lebih berpengaruh yakni karena pertumbuhan penduduk.
Sehingga banyak lahan pertanian di Bangli yang alih fungsi menjadi bangunan.
"Alhasil produksi beras di Bangli tidak seimbang dengan penambahan jumlah penduduk. Oleh sebab itu setiap tahun kebutuhan beras di Bangli selalu mengalami peningkatan," jelasnya.
Baca juga: Beras Bulog Langka dan Mahal? Keterbatasan Kemasan Beras SPHP dan Belum Panen Raya
Berdasarkan data lima tahun terakhir, kebutuhan beras di Bangli terus bertambah. Pada tahun 2018 produksi beras Bangli sebanyak 18 ribu ton lebih.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 226.200 jiwa, membutuhkan beras sebanyak 22 ribu ton lebih.
Sehingga Bangli mengalami kekurangan sebanyak 3 ribu ton beras.
Sedangkan di tahun 2022 jumlah kekurangan produksi beras tercatat semakin tinggi, yakni mencapai 11 ribu ton lebih.
Sebab dengan 267.133 jiwa, kebutuhan beras mencapai 26 ribu ton lebih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.