Hari Raya Nyepi

Nyepi 2024 di Bali: 2 Pria Naik Motor Brong di Jembrana Hingga Ratna Sarumpaet Cari ATM

Nyepi 2024 di Bali: 2 Pria Naik Motor Brong di Jembrana Hingga Ratna Sarumpaet Cari ATM

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
Kolase kejadian saat Nyepi 2024 di Bali: 2 Pria Naik Motor Brong di Jembrana Hingga Ratna Sarumpaet Cari ATM 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seperti tahun sebelumnya, masih ada saja kejadian "pelanggaran" yang terjadi pada perayaan Nyepi tahun ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Bali.com, Selasa 12 Maret 2024, sejumlah kejadian mewarnai pelaksanaan Hari Suci Nyepi 2024 pada 11 Maret 2024.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2023 tanggal 24 Oktober 2023 terkait dengan Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024 mendatang.

Salah satu poin dalam seruan bersama itu adalah seluruh masyarakat untuk berdiam diri tanpa melakukan aktivitas di luar rumah selama 24 jam.

Namun masih ada saja warga yang keluar dari rumah dan beraktivitas hingga memunculkan keramaian.

Bahkan ada tokoh masyarakat yang juga aktivis yang tinggal di Bali keluar dari rumah dengan mobilnya melintasi jalan raya.

 

Seperti yang terjadi di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

Dua warga Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, terpaksa diamankan pihak kepolisian.

Adalah AB (21) dan MR (23) yang diduga mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat saat Hari Nyepi di pinggir pantai Banjar Lemodang, Desa Perancak.

Baca juga: BREAKING NEWS! Dua Pria Diamankan, Kendarai Motor Knalpot Brong saat Mabuk pada Hari Suci Nyepi

Keduanya kini masih diamankan di Polres Jembrana untuk interogasi lebih lanjut.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WITA sore.

Keduanya yang merupakan warga Desa Air Kuning ini awalnya berangkat dengan sepeda motor menuju Desa Perancak.

Parahnya, mereka ini mengendarai sepeda motor dengan kondisi sedikit oleng karena pengaruh minuman keras yang dikonsumsi sebelumnya di areal gubuk persawahan wilayah Air Kuning.

Mereka kemudian menuju Perancak dengan mengendari sepeda motor kenalpot brong.

Kemudian saat hendak mencari jamur (mushroom) di pesisir pantai wilayah Banjar Lemodang, Desa Perancak, atau saat naik dari pantai menuju kebun, sepeda motor yang dikendarai tidak kuat menanjak dari pinggir pantai menuju kebun.

Alhasil ketika gas ditarik keras suara knalpot menjadi lebih keras dan mengganggu masyarakat sekitar hingga terjadi kesalahpahaman antara kedua terlapor dan masyarakat.

Karena mengganggu ketertiban dan kenyamanan saat Hari Suci Nyepi, keduanya akhirnya diamankan warga setempat serta Pecalang Desa Adat Perancak menuju Balai Banjar Lemodang.

Selanjutnya, mereka juga diamankan dan digiring menuju Polres Jembrana untuk penanganan lebih lanjut.

"Ada dua orang yang sudah diamankan. Saat ini kita sedang dalami pelanggarannya," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra saat dikonfirmasi, Selasa 12 Maret 2024.

Sementara itu, aktivis sosial, Ratna Sarumpaet, bersama seorang pria kedapatan melintas di Jalan Pantai Berawa, Desa Tandeg, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Ratna Sarumpaet bersama seorang pria mengendarai mobil Toyota Sienta warna coklat bernomor polisi B 2760 SOC.

Dari foto yang beredar di grup WhatsApp, tampak kendaraan Ratna Sarumpaet sedang dihentikan pecalang desa setempat.

Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana, mengatakan Ratna beralasan terpaksa keluar dari vila tempatnya menginap dengan mobil lantaran sedang hujan dan untuk mencari ATM terdekat.

Baca juga: Ditahan Pecalang di Bali Saat Nyepi, Ratna Sarumpaet Tak Protes Disuruh Pulang dan Minta Maaf

Ratna juga mengaku mendapat informasi dari asistennya bahwa hari raya Nyepi sudah lewat, yakni pada Sabtu 9 Maret 2024.

"Kurang tahu beliau, tadi beliau bilang gitu (memperkenalkan diri) saya Ratna Sarumpaet gitu," katanya seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa 12 Maret 2024.

"Beliau mungkin sama sopir atau siapa itu keluar bilang nyari ATM. Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa Nyepi tanggal 9," kata dia.

Wartana mengatakan, Ratna bersikap kooperatif saat diadang oleh pecalang atau aparat keamanan desa adat setempat.

Setelah mendapat penjelasan, mereka langsung kembali ke vila tempat mereka menginap yang tidak jauh dari lokasi.

"Pecalang sudah memberitahu secara persuasif, tidak memberikan hukuman apa. Meminta beliau agar kembali ke tempat tinggalnya gitu," kata dia.

"Enggak ada protes, beliau baik kok. Enggak ada protes apa, cuma beliau alasannya stafnya bilang bahwa Nyepi tanggal 9 gitu," sambungnya.

 (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved