Wawancara Khusus
Politikus Partai Gelora Yadi Surya Diputra: Artinya Utak-atik Itu Ada
Ketatnya sistem penyelenggaraan pemilu dengan adanya saksi-saksi dan polisi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebetulnya tidak bisa suara diutak
Sehingga ketika ada serangan ya wajar memang karena orang sengaja bisa melihat itu.
Di Sirekap itu orang bisa melihat dengan telanjang dada dan orang bisa bercermin.
Ini lho datanya, ini lho hasilnya, oh di dalam datanya 10 di dalam hasilnya 100.
Ketika ada serangan koreksi dong, develop dong sistemnya.
Dituduhlah curang, yang dituduh curang kadang dari kubu saya kami di pileg oke sedang ikut jenjang perhitungan.
Tapi di pilpres kami menang, saya jubir TKN 02.
Kadang kelemahan sistem itu dituduh lagi 02 Prabowo-Gibran yang memainkan segala macam.
Itu yang maksud saya adalah Sirekap itu bentuk maju pertanggung jawaban kita dari setiap suara rakyat.
Bahwa serangan-serangan yang itu bukan untuk ditutup.
Kalau memang berniat curang buat apa itu ditampilkan justru karena itu ditampilkan supaya kita sama-sama punya sistem koreksi, semua pegang C-hasil, KPU punya Sirekap.
Untuk itulah datang serangan dan kritik, ya memang diniatkan untuk dikritik.
Saya menilai lanjutkan Sirekap jangan disetop.
Sekarang kita ini kaya kucing dalam karung, nggak tahu apa-apa gelap peta buta semua.
Kemarin ada di Bantul mengkritik Sirekap sekarang bingung nggak punya akses apa-apa.
Semua menyesal itu karena KPU menutup Sirekap. (Tribun Network/Reynas Abdila)
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.