Berita Jembrana
Petugas Tangani 9 Orang ODGJ Di Jembrana, Kesulitan Saat Komunikasi dan Kerap Mengamuk
Petugas Tangani 9 Orang ODGJ Di Jembrana, Kesulitan Saat Komunikasi dan Kerap Mengamuk
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Sebab, ketika seseorang yang telah memiliki bakat menjadi orang dengan gangguan jiwa dalam tubuhnya kemudian mendapat bullying atau merasa tidak pernah mencapai keinginannya, ia akan semakin parah.
Biasanya, seseorang tersebut tidak mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungan atau situasi tertentu.
Karena merasa rendah diri ketika melihat suatu postingan di media sosial.
Sehingga saat ini jumlah penderita ODGJ lebih banyak pada usia produktif.
"Di sini lebih banyak yang rawat jalan. Jarang atau hanya ada beberapa orang saja yang masuk kategori berat misalnya menimbulkan reaksi mengamuk kita rujuk ke RSJ Bangli," jelasnya.
Untuk menekan atau mencegah, kata dia, pihaknya telah melakukan berbagai upaya yakni edukasi serta sosialisasi melibatkan dokter spesialis jiwa serta Puskesmas.
Edukasi bukan terhadap orang dewasa lagi, melainkan menyasar anak sekolah pada usia dini.
Sebab, bakat menderita ODGJ sejatinya sudah muncul sejak anak-anak.
Ketika tak bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan akhirnya muncul.
"Bahkan kita berikan edukasi dan sosialiasi dari usia dini seperti tingkat Paud, SD. Kemudian juga usia SMP hingga SMA juga," katanya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.