Berita Bali
Ratusan Babi di Karangasem Mati Mendadak, Diduga Kuat Akibat ASF, Tersebar di Semua Kecamatan
Warga di Karangasem bersedih. Sebagian besar warga yang babinya mati adalah KK kurang mampu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Hanya saja karena ada banyak laporan babi mati mendadak di Karangasem, pihaknya mengingatkan peternak mulai meningkatkan biosecurity dengan memberikan desinfektan.
Terkait membatasi lalu lintas ternak, pihaknya secara administrasi formal agak sulit mengatur peternak untuk melarang lalu lintas ternak antar wilayah.
Terlebih pintu masuk setiap wilayah cukup banyak. Cukup sulit mengatur lalu lintas ternak antar kabupaten.
Hanya saja pihaknya memberikan arahan teknis ke peternak, untuk berhati-hati dan waspada mendatangkan babi, terutama dari wilayah di luar Klungkung. (ful/mit)
Pelihara Babi dengan Baik
DINAS Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar menyebutkan, di sejumlah daerah di luar Gianyar, ternak telah diserang virus ASF.
Karena itu, peternak di Gianyar pun diminta untuk waspada, dengan cara memelihara ternak, khususnya babi secara baik.
Kabid Kesehatan Hewan Distannak Gianyar, Made Santiarka, Selasa 26 Maret 2024 mengatakan, di Kabupaten Gianyar ada berbagai cara pemeliharaan ternak, terutama babi yang berpotensi terserang virus.
Di antaranya adalah perilaku memotong ekor babi, dengan tujuan babi menjadi jinak.
Menurut dia, di Bali secara umum dari 54 peternak babi skala besar, sebanyak 33 peternak melakukan potong ekor. Sedangkan di Gianyar untuk potong ekor dilakukan belasan peternak.
"Dalam istilah manusia, disebut tidak manusiawi, itu perbuatan yang kejam. Karena selain menyakiti ternak, hal tersebut akan membuat ternak menjadi stres dan bisa mudah terserang virus," ujar Santiarka.
Cara pemeliharaan yang tidak baik lainnya, kata dia, adalah memelihara babi dalam kandang sempit.
Di mana dengan cara tersebut, babi hanya bisa maju dan mundur atau tidak bisa bergerak secara bebas.
Berbeda dengan di negara penghasil daging berkualitas, ternak justru diberikan kebebasan dan dirawat agar tidak stres.
Bahkan ada juga yang memperdengarkan musik pada ternaknya.
Sebab, daging yang berkualitas didapatkan pada ternak yang sehat.
Baik sehat secara fisik maupun psikologis.
"Ternak yang hanya bisa maju dan mundur saja, itu tidak memberi aspek pertumbuhan ternak dengan baik. Justru dengan ruang gerakan yang ideal, ternak babi bisa tumbuh dengan baik," ajaknya.
Praktik pemeliharaan buruk lain pada peternak babi adalah kebersihan kandang yang kurang memadai dan masih ada sebagian ternak babi belum memiliki pengolahan limbah kotoran.
"Bila dimanfaatkan dengan baik, limbah kotoran babi bisa sebagai biogas dan bisa mencukupi untuk kebutuhan dapur keluarga," ujarnya.
Santiarka menegaskan, memelihara ternak secara baik ini wajib dilakukan. Mengingat UPT Keswan 1 Gianyar telah memantau adanya virus ASF di kabupaten lain.
"Bangli, Karangasem, Badung sudah ditemukan kasus virus ASF. Ini Gianyar kita perlu waspada," jelas Kepala UPT Keswan Gianyar I, Arya Darma.
Kata dia, salah satu cara menjaga agar tidak terserang virus ASF adalah dengan rutin menjaga kesehatan dan kandang ternak serta memberikan nutrisi yang memadai bagi ternak.
"Harapan kami, seluruh peternak harap waspada, jaga kebersihan kandang, jaga kesehatan dan nutrisi yang layak bagi ternak," tandasnya. (weg)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.