Berita Bali
Ratusan Babi di Karangasem Mati Mendadak, Diduga Kuat Akibat ASF, Tersebar di Semua Kecamatan
Warga di Karangasem bersedih. Sebagian besar warga yang babinya mati adalah KK kurang mampu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Gejalanya sama. Babi tak mau makan, badannya panas, di bagian leher muncul bintik merah, dan kejang-kejang.
"Enggak hanya saya. Banyak peternak di Kecamatan Abang mengeluh karena babinya mati mendadak. Babi mertua saya 8 ekor mendadak mati. Kejadiannya menjelang Hari Raya Kuningan. Gejalanya hampir sama," kata Nengah Darma.
Padahal babi yang mati beratnya rata-rata 90 kg sampai 100 kg.
Rencana akan dijual bulan depannya. Akibat kejadian ini, kerugian diperkirakan mencapai belasan jutaan.
"Ternak tetangga saya mati mendadak 2 ekor. Penyebabnya sama. Panas dan enggak mau makan. Bagian lehernya muncul bintik merah," imbuh Darma.
"Untuk sementara saya tak memelihara babi. Biar tak rugi. Semoga kondisi segera membaik, sehingga peternak bisa kembali memelihara babi. Kasihan warga banyak yang rugi akibat kejadian ini. Satu KK ada yang memelihara babi 2 sampai 3 ekor. Ada juga yang lebih," kata Darma, sapaannya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Distan) Karangasem, Nyoman Siki Ngurah, membenarkan kejadian ini.
Beberapa babi warga mati mendadak bergejala sama. Babi yang mati terindikasi ASF.
Kasusnya menyebar di semua kecamatan di Karangasem.
Babi mati mendadak terbanyak di Desa Ban, Kecamatan Kubu.
Petugas sudah melakukan pengecekan ke Desa Ban dan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan. Hasilnya terindikasi ASF.
"Petugas sudah sempat lakukan pengecekan di beberapa titik di Desa Ban. Hasilnya terindikasi ASF. Kita juga melakukan sosialisasi di Desa Ban," jelas I Nyoman Siki Ngurah, Selasa 26 Maret 2024.
Pejabat asal Desa Bukit, Kecamatan Karangasem itu mengimbau peternak babi melaksanakan biosecurity kandang berupa penyemprotan cairan desinfektan ke babi, kandang, dan bagian lain.
Tujuannya mencegah penularan penyakit virus ke hewan, satu diantaranya virus African Swine Fever (ASF) ke ternak babi.
"Kemarin kita turun ke lapangan untuk mengecek ternak dan kandang warga di Kecamatan Sidemen, Manggis, Kubu. Kita juga memberikan desinfektan ke peternak agar ternak tak mati. Untuk di Desa Ban, pola memeliharanya beda dengan lain. Peternak memelihara di ruang terbuka, tak pakai kandang," kata Siki Ngurah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.