Berita Bali

Ratusan Babi di Karangasem Mati Mendadak, Diduga Kuat Akibat ASF, Tersebar di Semua Kecamatan

Warga di Karangasem bersedih. Sebagian besar warga yang babinya mati adalah KK kurang mampu.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ilustrasi peternak babi - Ratusan Babi di Karangasem Mati Mendadak, Diduga Kuat Akibat ASF, Tersebar di Semua Kecamatan 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Peternak babi resah. Ratusan ekor babi di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem mendadak mati, dari Februari hingga Maret 2024.

Gejalanya hampir sama. Babi tidak mau makan, badan panas, dan mencret.

Selain itu bengong, tak beraktivitas seperti biasanya, sempat kejang, dan muncul bintik merah.

Perbekel Desa Ban, Gede Tamu Sugiantara, mengaku, peternak babi di Desa Ban sedang berduka.

Baca juga: Dinas Pertanian Denpasar Lakukan Antisipasi ASF pada Babi, Gelar  Penyemprotan Desinfektan

Mengingat banyak babi masyarakat mati mendadak.

Satu KK di Desa Ban bisa kehilangan 25 ekor babi, induk dan anak.

Seandainya diakumulasi keseluruhannya, babi warga Desa Ban yang mati mencapai 200 ekor lebih.

"200 ekor lebih yang mati dalam 1 bulan, dari Februari sampai Maret 2024. 1 KK rata-rata memelihara lebih dari 3 ekor. Ada yang memelihara 20-25 ekor. Dan semuanya mati. Babi mati menyebar di semua banjar di Desa Ban. Terbanyak yakni di Banjar Cucut dan Dlundungan," kata Gede Tamu Sugiantara, Selasa 26 Maret 2024.

Warga bersedih. Sebagian besar warga yang babinya mati adalah KK kurang mampu.

Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.

Diperkirakan kematian ratusan babi di Desa Ban karena terserang virus African Swine Fever (ASF).

"Tidak hanya di Desa Ban, daerah lain juga sama. Banyak babi mati mendadak. Gejalanya hampir sama," imbuh Gede Tamu.

"Kita sudah sampaikan kondisi ini ke Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem. Mereka sudah ke lokasi melakukan sosialisasi ke warga, kelian banjar dan memberi desinfektan untuk disemprotkan ke sekitar kandang. Biar virusnya mati," kata Tamu, sapaannya.

Kejadian serupa juga terjadi di Desa/Kecamatan Abang.

Puluhan babi warga mati mendadak. Nengah Darma, peternak asal Desa Abang, Kecamatan Abang, mengungkapkan, babinya mati mendadak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved