Berita Bali
Ratusan Babi di Karangasem Mati Mendadak, Diduga Kuat Akibat ASF, Tersebar di Semua Kecamatan
Warga di Karangasem bersedih. Sebagian besar warga yang babinya mati adalah KK kurang mampu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Virus ASF hingga sekarang belum ada obat karena itu peternak harus disiplin menerapkan pencegahan dan biosecurity sehingga babi tak mati mendadak.
Membersihkan kandang harus rutin dilakukan setiap minggu.
"Kalau ada ternak yang sakit, langsung laporkan ke Puskeswan, sehingga ditindaklanjuti. Tiap kecamatan ada Puskeswan," kata Siki.
"Untuk warga yang ternaknya sudah terjangkit virus sementara tidak memelihara babi. Minimal 3 bulan. Biar tak rugi. Biasanya ternak yang terjangkit agak cepat penyebarannya," katanya.
Ratusan babi mati mendadak di Karangsem membuat peternak di Kabupaten Klungkung waswas karena Klungkung merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Karangasem.
Para peternak diminta lebih berhati-hati dalam mendatangkan ternak dari luar wilayah Klungkung.
Gede Riasa, peternak di Klungkung, mengatakan, kematian babi, terutama diduga karena ASF menjadi momok menakutkan baginya.
Dampak ASF dapat menimbulkan kerugian materiil yang sangat besar bagi peternak.
Tidak hanya jika mati, muncul isu ASF saja membuat harga ternak anjlok.
"Kalo ada isu ASF, peternak langsung rugi. tingkat kematiannya tinggi. Kalau babi sudah lemas dan tidak mau makan, kemungkinan besar mati," ungkap Gede Riasa, Selasa 26 Maret 2024.
Riasa mengaku masih trauma, setelah wabah ASF tahun 2010 silam. Ia masih berusaha bangkit, setelah wabah ASF tahun 2010 yang membuatnya mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
"2010 titik terendah saya jadi peternak karena ASF. Sekarang, baru berusaha bangkit punya 4 indukan. Jangankan terjangkit, baru ada isu ASF saja, harga ternak sudah anjlok. Belum lagi sekarang harga pakan sangat mahal," keluhnya.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengaku telah mendapatkan informasi, terkait adanya kasus kematian babi mendadak di Karangasem.
Sehingga pihaknya telah menugaskan staf untuk menyambangi beberapa peternak babi di Klungkung.
"Kalau di Klungkung, sebenarnya tidak ada kasus kematian babi yang siginifikan. Hanya ada beberapa ternak babi yang sakit atau mati, namun jumlahnya tidak signifikan, masih dalam batas normal," ungkap Juanida.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.