Berita Denpasar

Viral Video Relawan De Gadjah Dipepet di Jalanan Denpasar, Ini Sikap Tegas Made Muliawan Arya!

Viral Video Relawan De Gadjah Dipepet di Jalanan Denpasar, Ini Sikap Tegas Made Muliawan Arya!

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Aloisius H Manggol
kolase Tribun Bali
Viral Video Relawan De Gadjah Dipepet di Jalanan Denpasar, Ini Sikap Tegas Made Muliawan Arya! 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Viral di media sosial video yang mempertontonkan kejadian dua orang Relawan De Gadjah di Jalan Buana Kubu, Denpasar.

Video pengeroyokan yang dialami Relawan De Gadjah itu viral pada Jumat 29 Maret 2024

Dalam cuplikan video yang beredar nampak dua orang Relawan De Gadjah yang mengendarai sepeda motor dipepet beberapa pemuda lalu dikeroyok di Jalan Buana Kubu.

Kasus pengeroyokan yang dialami Relawan De Gadjah itu dibenarkan Kelian Dusun Banjar Buana Kubu, Putu Pasek Juliarta (32) saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Baca juga: Pengalaman Buruk Ni Wayan Srimertanadi di Kintamani, Berakhir dengan Kejar-kejaran hingga Ubud

“Kebetulan korbannya itu Relawan De Gadjah,” ungkap Kelian Dusun Buana Kubu itu.

Terpisah, Made Muliawan Arya alias De Gadjah selaku Pembina Relawan De Gadjah mengaku mempercayakan kasus tersebut ke pihak berwajib.

De Gadjah juga memohon agar kasus pengeroyokan yang menimpa relawan yang telah dianggapnya sebagai saudara itu mendapat atensi khusus dari aparat kepolisian.

“Semua kasus hukum, kasus pengeroyokan ini, kami serahkan ke Polisi karena ini negara hukum. Kami serahkan ke pihak berwajib. Kami mohon agar jadi atensi khusus,” ungkap De Gadjah saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Guna mengetahui kondisi korban, De Gadjah berencana menjenguk korban dan memberi support. Baik moral maupun materi.

Baca juga: Selamat Jalan Bli Komang Artika, Karyawan BUMN Tewas di Jembrana, Kecelakaan Sulit Dihindari

Di akhir, De Gadjah berharap agar para pelaku pengeroyokan dapat segera dibekuk petugas.

“Kita akan lihat dan tengok dulu korban. Saudara kita. Kita support moral dan materi.”.

“Intinya kami akan kawal terus dan sepenuhnya menyerahkan ke pihak yang berwajib untuk ditindaklanjuti dan menangkap para pelaku,” pungkas De Gadjah.

Diketahui, viral di media sosial terkait aksi pengeroyokan yang disebut berlangsung di Jalan Buana Kubu Denpasar, tepatnya di sebelah Barat balai banjar.

Dalam cuplikan video yang beredar pada Jumat 29 Maret 2024 itu, tampak relawan De Gadjah yang berjumlah dua orang tersebut dipepet oleh sejumlah pengendara motor lainnya.

Usai korban menepikan kendaraannya, pelaku yang berjumlah lebih dari 5 orang itu secara bergantian melakukan pengeroyokan terhadap relawan De Gadjah.

Tak hanya memukul, para pelaku juga menendang korban hingga korban tersungkur ke aspal.

Korban yang tergeletak di tepi jalan kemudian ditinggal begitu saja oleh para pelaku.

Dikonfirmasi Tribun Bali, Kelian Dusun Banjar Buana Kubu, Putu Pasek Juliarta (32) membenarkan adanya kejadian tersebut.

Pasalnya, kedua korban pengeroyokan adalah warga dari Banjar Sari Buana, yang lokasinya tak jauh dari Banjar Buana Kubu, Denpasar.

Namun salah satu korban pengeroyokan, kata Pasek Juliarta, tinggal di wilayah Banjar Buana Kubu, Denpasar.

“Keduanya warga Sari Buana. Cuma 1 tinggal di lingkungan saya,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Pasek Juliarta mengatakan, korban pengeroyokan bukanlah seorang remaja. Usianya, diperkirakan 40 tahun.

Satu orang dikatakan telah menikah. Sementara satu korban pengeroyokan lainnya disebut masih melajang.

“Korban sudah dewasa. Ada bagian 40 tahun umurnya. Yang satu sudah dewasa tapi belum menikah. Yang satu sudah,” bebernya.

Kejadian pengeroyokan itu dikatakan Pasek Juliarta berlangsung pada Jumat 29 Maret 2024 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.

Sementara itu, dia mengetahui kejadian pengeroyokan tersebut pada pagi harinya melalui panggilan telepon oleh salah seorang rekannya.

Guna memastikan kejadian pengeroyokan tersebut, Pasek meminta rekannya untuk memeriksa rekaman CCTV yang ada di seputar TKP.

Walhasil, aksi pengeroyokan itu terekam jelas melalui CCTV.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pasek Juliarta menyarankan agar melaporkannya ke Polresta Denpasar.

“Nggih (iya). Tiang (saya) dapat laporan tadi pagi dari teman. Katanya ada kejadian. Tiang (saya) suruh cek CCTV.”

“Akhirnya tiang (saya) suruh melapor ke Polresta Denpasar. Tadi pagi. Sekitar jam 10,” ujarnya kepada Tribun Bali.

Terkait kejadian tersebut, Pasek Juliarta mengaku geram. Sehingga, dia membagikan rekaman CCTV itu kepada pecalang dan Linmas.

Dengan tujuan, guna memperketat penjagaan keamanan di lingkungannya, Banjar Buana Kubu, Denpasar.

Pasalnya, pecalang dan Linmas, kata Pasek, memang melakukan patroli wilayah sekitar pukul 03.00 - 05.00 Wita guna menyisir oknum yang membuang sampah sembarangan.

“Kita sebagai manusia kan geram melihat. Seperti kejadian di Sempidi. Akhirnya tiang (saya) perintahkan pecalang untuk aktifkan patroli.

“Biasanya ada pecalang kok. Biasanya kita patroli dari jam 3-5 (dini hari). Karena rawannya banyak buang sampah liar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan adanya laporan terkait aksi pengeroyokan tersebut.

Pasalnya, laporan yang dibuat oleh pelapor berbentuk pengaduan masyarakat (Dumas) di Polresta Denpasar.

“Benar, masih Dumas di Polresta,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved