Berita Buleleng

Penumpang Kapal Jatuh di Banyuwedang Buleleng hingga Saat Ini Belum Ditemukan

Penumpang kapal KM Mutiara Ferindo I, Hamdan Wibowo (30) terjatuh di perairan laut Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
istimewa
Tim SAR mencari satu penumpang KM Mutiara Ferindo I yang jatuh di Perairan Banyuwedang Buleleng 

Penumpang Kapal Jatuh di Banyuwedang Buleleng hingga Saat Ini Belum Ditemukan

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Penumpang kapal KM Mutiara Ferindo I, Hamdan Wibowo (30) terjatuh di perairan laut Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng Kamis (4/4/2024) malam sekitar pukul 20.17 Wita.

Pencarian pun mulai dilakukan oleh Pos SAR Buleleng, namun hingga Jumat (5/4/2024) korban belum kunjung ditemukan.

Baca juga: Tinggal Satu Hari Lagi, Pencarian Hari ke Enam ABK Tenggelam Masih Nihil

Kepala Pos SAR Buleleng, Dudi Librana mengatakan, kapal yang ditumpangi korban itu mulanya berangkat dari Pelabuhan Gili Mas Lombok dan hendak menuju ke Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi.

Namun saat kapal melintas di perairan Banyuwedang, pria asal Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung itu dikabarkan terjatuh.

Para ABK kapal kata Dudi sempat melakukan pencarian, namun korban gagal ditemukan.

Baca juga: Sesuai SOP Pencarian ABK Ali Syaifuloh Dilakukan Tujuh Hari

Sehingga para ABK meminta pertolongan Basarnas Bali untuk membantu mencari korban.

Atas laporan tersebut, Basarnas Bali melalui Pos SAR Buleleng pun diterjunkan untuk menyisir di titik terjatuhnya korban.

Dikatakan Dudi, pencarian pada Jumat (5/4/2024) dilakukan dengan menerjunkan 6 personel Pos SAR Buleleng.

Pencarian dibagi dengan dua tahap.

Baca juga: Penumpang Kapal Jatuh di Perairan Banyuwedang

Di mana pada tahap pertama, penyisiran dilakukan dari titik terjatuhnya korban hingga ke wilayah utara perairan Banyuwedang.

Sementara pencairan tahap ke dua dilakukan hingga ke wilayah Pelabuhan Celukan Bawang.

Penyisiran laut dilakukan dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) yang dilengkapi dengan peralatan Aqua Eye. Selain itu juga dilakukan melalui udara dengan bantuan alat drone.

"Sampai saat ini hasilnya masih nihil, korban belum ditemukan. Alat Aqua Eye juga belum bisa mendeteksi keberadaan korban," terang Dudi.

Baca juga: Kapal Jumbo Mulai Beroperasi di Bali, Diharapkan Bisa Mengurai Kepadatan saat Puncak Arus Mudik

Dudi mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa korban bisa terjatuh dari kapal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved