Mahasiswa STIP Tewas

Setelah Tegar Lepaskan Lima Pukulan, Putu Satria Tewas, Berikut Info Mahasiswa STIP Bernama Tegar

Setelah Tegar Lepaskan Lima Pukulan, Putu Satria Tewas, Berikut Info Mahasiswa STIP Bernama Tegar

|
ist
Kolase foto Putu Satria semasa hidup (kanan) dan saat di evakuasi petugas. 

TRIBUN-BALI.COM - Kabar meninggalnya mahasiswa STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) asal Klungkung, Putu Satria Ananta Rustika (19) kini menjadi bahasan nasional.

Putu Satria diketahui merupakan mahasiswa asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

Kabarnya Putu Satria tewas karena penganiayaan yang dilakukan seniornya di kampus STIP.

Baca juga: Kuta Bali Gempar! Gadis 23 Tahun Ditikam Membabi Buta, Leher Dipatahkan Agar Masuk ke Koper

Meninggalnya Putu Satria Ananta Rustika (19) asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang yang mengenalnya.

Putu Satria dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024) setelah mengalami penganiayaan oleh seniornya di kampus STIP.

Jenazah Putu Satria saat ini berada di RS Polri Keramat Jati Jakarta.

Baca juga: Driver Gojek Disorot Saat Penangkapan Bendesa Adat Berawa, Begini Peran Penyidik Kejati Bali Itu

Proses autopsi dari jenazah Putu Satria telah dilakukan sore hingga malam.

"Sekarang saya masih ada di RS Polri Kramat Jati, menunggu proses autopsi yang masih berlangsung dari tadi sore,” ujar paman dari Putu Satria, I Nyoman Losmen, Jumat (3/5/2024) malam.

Losmen mengatakan, pihak keluarga mendapat informasi langsung dari kepolisiam perihal kejadian yang menimpa Putu Satria.

Ia tidak menyangka, Putu Satria yang ia kenal periang justru menjadi korban penganiayaan dari seniornya.

Losmen menyebut keponakannya ini adalah anak pintar dan baru saja ia lolos sebagai mayoret drumband kampusnya.

 “Entah dendam apa para seniornya hingga menewaskan juniornya, semoga polisi mengusut tuntas kasus ini,” harapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP Jakarta Utara.

Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.

Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menayakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved