Kebakaran di Denpasar
TERIAKAN Hingga Firasat Sebelum 1 Keluarga Tewas Terbakar di Sesetan Bali, Mereka Terjebak di Toilet
TRAGEDI kebakaran menewaskan I Made Arisanjaya (30), bersama istrinya Komang Novi Mertasari (25), dan anak mereka Putu Gede Arta Dharma Sankara (2).
Petugas Damkar terkejut ternyata ada satu keluarga di dalam kamar mandi dalam kondisi sudah tewas terpanggang lantaran berdasarkan informasi warga kos-kosan tersebut dalam kondisi kosong.
Kemudian segera melakukan proses pemadaman sesuai dengan SOP dan memutus aliran listrik. Tidak dipungkiri bahwa akses menuju lokasi memang sulit dijangkau sehingga sempat menjadi sedikit kendala Damkar untuk mencapai golden time.
"Akses mengarah ke rumah yang terbakar itu memang cukup sulit karena gangnya panjang. Kami sampai d lokasi sekitar 6 menit," kata Made Tirana saat dikonfirmasi.
Setelah melakukan pemadaman, SOP berikutnya adalah pendinginan sampai ke sudut-sudut untuk memastikan tidak ada lagi titik api atau sumber panas yang memicu terjadinya kobaran api lagi.
Namun saat memasuki bagian kamar mandi, di situlah petugas terkejut saat pertama kali melihat kaki manusia, para korban ditemukan dalam kondisi berdempetan.
"Setelah api mati, kami lakukan pendinginan. Itu yang membuat teman-teman kami kaget, karena kan sebelumnya dibilang di dalam itu kosong," imbuhnya.
Dikatakannya, kondisi kamar mandi tersebut tidak terkunci, namun memang para korban disinyalir tidak bisa keluar area karena kobaran api yang sudah pekat.

Menurut informasi warga, api pertama kali muncul dari meteran listrik lalu jatuh ke jok sepeda motor milik korban, lalu diduga terkena tangki motor dan terjadi ledakan yang menjadikan kebakaran membesar.
Adik bungsu almarhum Ari, Nyoman Yogi Mahendra (22) mengatakan, kabar duka ini baru diterima keluarga, Selasa pagi, dari para tetangganya.
Pasca menerima kabar tersebut, orangtua serta kakak kandung almarhum pun bergegas ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk melihat kondisi ke tiga korban, yang rupanya telah dinyatakan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Mahendra menyebut, jenazah ketiga korban akan dimakamkan di Setra Desa Adat Bontihing, Jumat (10/5). Ketiganya dikubur secara terpisah, alias tidak pada satu liang.
Dituturkan Mahendra, Ari beserta istri dan anaknya terakhir pulang ke kampung halaman saat libur Lebaran kemarin. Sementara komunikasi terakhir dilakukan sekitar tiga hari yang lalu.
Kala itu komunikasinya, kata Mahendra, hanya sebatas menanyakan kabar. "Tidak ada firasat," ucapnya.
Mahendra menyebut Ari merupakan tulang punggung keluarga. Anak kedua dari pasangan Made Jiwa dan Made Sari itu bekerja di salah satu perusahaan ikan, yang ada di wilayah Kelurahan Benoa, Denpasar. Sementara Komang Novi berjualan peralatan rumah tangga secara online.
"Dia ngekos di Denpasar sejak tamat SMP. Ngekosnya pindah-pindah. Untuk kos yang jadi TKP kebakaran ini, baru ditempati almarhum pada Februari lalu. Dia juga baru menikah 2022 kemarin," kata Mahendra.
Kronologi Kebakaran Gudang Garmen di Denpasar, Dikira Bakar Sampah, Dua Orang Alami Luka Bakar |
![]() |
---|
LUKA BAKAR Simpen & Yasa, Gudang Garmen di Denpasar Ludes Dilahap Si Jago Merah |
![]() |
---|
Kebakaran Rumah Makan di Denpasar Bali, Warga Panik, Terdengar Suara Ledakan |
![]() |
---|
Warung Nasi di Denpasar Barat Ludes Terbakar Karena Kebocoran Gas, 5 Korban Terdampak Mengungsi |
![]() |
---|
SEMPAT Sesak Nafas, Warung Badak Terbakar di Denpasar, Kerugian Rp 100 Juta! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.