Berita Gianyar
Sorotan Pencarian Dadong 90 Tahun Hilang di Gianyar Bali: Warga Tempuh Upaya Skala dan Niskala
Sorotan peristiwa pencarian seorang nenek (dadong) Ni Padit asal Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Sorotan peristiwa pencarian seorang nenek (dadong) Ni Padit asal Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
Sebagaimana diketahui Ni Padit (90) dilaporkan hilang dari rumah pada Kamis, 23 Mei 2024.
Langkah pencarian terus dilakukan oleh pihak keluarga untuk menemukan keberadaan Ni Padit.
Baca juga: Dewan Gianyar Nilai Sosialisasi Jadwal Sampah Belum Maksimal. Picu Pencemaran Lingkungan
Namun, hingga berita ini dihimpun oleh Tribun Bali, Minggu, 26 Mei 2024, keberadaan Dadong Padit masih nihil alias belum ketemu.
Mulanya pencarian dilakukan oleh keluarga dan tetangga Ni Padit.
Beberapa tempat pun telah ditelusuri, dari lokasi yang biasanya disambangi Dadong Padit selama mudanya, sampai ke kawasan jurang bahkan semak belukar.
Sayangnya, pencarian belum membuahkan hasil dan petunjuk.
Namun demikian, pencarian terus diupayakan dan tetap berlanjut.
Mengetahui hal tersebut, para warga di banjar tetangga juga turut membantu pihak keluarga Dadong Padit melakukan pencarian.
Baca juga: Ditinggal Kondangan, Gedong Daje di Blahbatuh Gianyar Terbakar
Selain warga, anjing pelacak milik warga lokal juga turut dilibatkan dalam upaya pencarian ini. Anjing berwarna hitam tersebut diturunkan di kawasan semak belukar.
Pencarian tidak hanya dalam bentuk sekala atau alam nyata, tetapi juga dilakukan secara niskala (alam gaib).
Dalam hal ini, sejumlah warga membunyikan alat musik gamelan.
Ini merupakan tradisi masyarakat Hindu di Bali dalam pencarian orang hilang, yang telah diwarisi secara turun temurun.
Baca juga: Kronologi Sejoli Berurusan dengan Polisi di Gianyar Bali, Tak Bisa Berdalih karena Terekam di CCTV
Mitosnya, jika Dadong Padit hilang karena disembunyikan wong samar atau mahkluk tak kasat mata, maka suara gamelan tersebut diyakini akan membuat wong samar yang mendengarkan suara gamelan itu, melepaskan Dadong Padit.
Bhabinkamtibmas Desa Taro, Bripka I Made Wartu bersama Babinsa Desa Taro, Sertu I Gusti Putu Arbajaya juga terus bersama-sama masyarakat dalam melakukan pencarian.
Mereka melaksanakan pencarian dari siang dan malam.
"Sampai saat ini belum ditemukan. Pencarian dilakukan menggunakan anjing pelacak, serta dibantu warga Puakan, Pakuseba dan Alas Pujung tetapi belum ditemukan. Mudah-mudahan secepatnya bisa kita temukan dalam keadaan selamat," ujar Sertu Gusti Arbajaya.
(tribun bali/weg)
NGAMUK Massa di Mako Polres Gianyar, Kapolres Gianyar: Atensi Demo Anarkis, Perusakan & Penjarahan! |
![]() |
---|
Gianyar Tempati Posisi Kedua Alih Fungsi Lahan, Pemkab Bantah Penyusutan Lahan Persawahan |
![]() |
---|
Satpol PP Gianyar Bali ‘Bersih-Bersih’ Money Changer Nakal, Arianta: Kita Telusuri Izinnya |
![]() |
---|
Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Ubud Bali Tanam Jagung Di Lahan 15 Are |
![]() |
---|
Mudahkan Pekerja Migran Urus Data, Pemkab Gianyar Bali Luncurkan Sistem Sigap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.