Berita Bali
BALI Bakal Punya Kereta Bawah Tanah, 2 Menteri Hadir, Pj Gubernur Bali Sebut Urban Rail Tonggak Baru
Salah satu upayanya, yakni membangun urban rail, sistem transportasi umum berbasis kereta yang konon akan dibangun di bawah tanah.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Langkah Pemerintah Provinsi Bali dalam meningkatkan kualitas pariwisata di Bali, makin menemukan titik terang.
Salah satu upayanya, yakni membangun urban rail, sistem transportasi umum berbasis kereta yang konon akan dibangun di bawah tanah.
Bahkan, sejumlah investor digadang-gadang mulai melirik proyek tersebut. Hal ini terungkap dalam acara Penyampaian Minat Investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities dan Penyerahan Dokumen Kualifikasi, di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Rabu (29/5).
Selain dihadiri Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, acara itu dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Baca juga: TEMBUS 1.301, Pemohon Akta Kematian Selama Sebulan di Karangasem, Simak Beritanya!
Baca juga: BURUH Sangat Memerlukan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Wayan Suarni & Lainnya Sudah Merasakan

“Acara ini tonggak baru pembangunan infrastruktur transportasi yang ada di Bali. Pembangunan dan pengembangan koridor pariwisata yang dilengkapi dengan sistem angkutan umum masa berbasis kereta melalui model investasi business to business,” kata Mahendra Jaya.
Mahendra Jaya menuturkan, jumlah wisatawan yang datang ke Bali makin meningkat tiap tahun. Sehingga hal tersebut berdampak pada kemacetan di beberapa wilayah Bali, seperti yang terjadi di Kuta, Seminyak, Canggu, dan Ubud.
Di sisi lain, kata dia, daerah memiliki keterbatasan fiskal untuk menata dan menanggulangi masalah tersebut. Jalan keluarnya, yakni muncul ide untuk menggandeng pihak swasta agar berinvestasi di Bali guna mengembangkan angkutan masal berbasis kereta.
Sejatinya, hal ini telah diatur dalam Pergub Bali No 9 Tahun 2024. Mahendra Jaya menerangkan, Pergub tersebut pada pokoknya menugaskan PT Jamkrida Bali Mandara untuk melakukan kerja sama dengan BUMD lainnya.
Kerja sama yang dimaksud yakni soal pengembangan, pembiayaan, dan penyelenggaraan sistem angkutan umum berbasis kereta.
Sementara itu, BUMD yang dikatakan hadir dalam proyek tersebut yakni PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), anak perusahaan PT Bali Kerthi Development Fund (BDF).
Dalam perjalanannya, SBDJ disebut bergerak cepat dan telaten dengan melakukan lelang investasi melalui proses kualifikasi. Proses ini, kata Mahendra Jaya, bertujuan mencari mitra investor global yang tepat untuk proyek tersebut.
Salah satu pihak yang telah menyerahkan dokumen kualifikasi yakni PT Bumi Indah Prima. Melalui penyerahan dokumen kualifikasi tersebut, Mahendra Jaya memandang adanya ketertarikan dan antusias investor besar terhadap proyek ini.
Selain 2 menteri, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh kepala daerah dari 4 kabupaten/kota se-Bali. Mereka adalah Bupati Badung, Wakil Wali Kota Denpasar, Wakil Bupati Tabanan, dan Pj Bupati Gianyar.
Di tepat yang sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berjanji memberikan sejumlah insentif pada pembangunan Bali Urban Rail.
Setidaknya ada 3 hal yang dijanjikan Bahlil. Mulai dari mempermudah perizinan, bebas pajak barang impor untuk kebutuhan pembangunan, hingga tax holiday.
Libur Panjang Maulid Nabi 2025, Penumpang Domestik Bandara Ngurah Rai Bali Naik 6 Persen |
![]() |
---|
3 WNA Terancam Hukuman Mati, Selundupkan Narkoba Golongan1, BNNP Bali Mensinyalir Bagian dari Kartel |
![]() |
---|
Banyu Pinaruh, Nusa Penida For Tomorrow Clean Up & Belajar Maknai Esensinya, Bupati Satria Hadir |
![]() |
---|
Dewan Pers Akan Bahas dan Fasilitasi Copyright Untuk Tulisan Jurnalis |
![]() |
---|
Seorang WNA Nekat Bawa 1,9 Kg Narkoba Jenis Baru ke Bali, Harga Pasarannya Rp 1,5 Juta Per Gram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.