Kebakaran di Bali

Selamat Jalan Katiran, Satu-satunya Dirawat di RSUD Wangaya Meninggal, Korban Kebakaran Gudang LPG!

Katiran, satu-satunya korban kebakaran gudang LPG yang dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar meninggal dunia.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Katiran, satu-satunya korban kebakaran gudang LPG yang dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar meninggal dunia. Dikonfirmasi kepada Humas RSUD Wangaya, Bdn. Anak Agung Ayu Dewi Purnami, SST, membenarkan hal tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Katiran, satu-satunya korban kebakaran gudang LPG yang dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar meninggal dunia.

 

Dikonfirmasi kepada Humas RSUD Wangaya, Bdn. Anak Agung Ayu Dewi Purnami, SST, membenarkan hal tersebut.

 

Purnami menuturkan, Katiran meninggal dunia pada Rabu 12 Juni 2024 kemarin, sekitar pukul 06.30 Wita.

 

“Meninggalnya kemarin tanggal 12 (Juni 2024) pukul 6.30 (Wita),” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Kamis 13 Juni 2024.

 

Disinggung soal tingkat luka bakar yang diderita Katiran, Purnami mengatakan Katiran menderita luka bakar 57 persen.

Baca juga: TRAGEDI Maut Kebakaran Gudang Gas LPG Telan 7 Korban Jiwa, Luka Bakar 80 Persen, 11 Masih Dirawat! 

Baca juga: 7 Korban Jiwa Kebakaran Gudang LPG di Jalan Kargo, Pemilik Gudang Minta Maaf, Parta Minta Usut!

KOBARAN API - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar saat memadamkan kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu (9/6). Dalam peristiwa itu, ada 18 korban terluka bakar.
KOBARAN API - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar saat memadamkan kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu (9/6). Dalam peristiwa itu, ada 18 korban terluka bakar. (ISTIMEWA)

Angka tersebut diperoleh usai pihak RSUD Wangaya melakukan assesment kepada Katiran.

 

“Itu sudah dari awal sudah di-assesment dengan 57 persen luka bakar,” ujar Purnami.

 

Pasalnya, kondisi Katiran tak terlalu baik saat pertama kali dievakuasi ke RSUD Wangaya, Denpasar.

 

Bahkan saat awal perawatannya, Katiran langsung dirawat di Ruang ICU dengan dipasangi alat bantu pernafasan.

 

“Dari awal sudah masuk ICU sudah terpasang alat bantu pernafasan juga. Kondisinya dari awal tidak terlalu bagus,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, sebuah “gudang” LPG di Jl. Cargo Taman I, Denpasar terbakar pada Minggu 9 Juni 2024 pagi.

 

Pantauan Tribun Bali, tampak pepohonan di seputar TKP telah layu lantaran terkena hawa panas api.

 

Kondisi di dalam gudang tak dapat terpantau secara rinci lantaran telah dipasangi garis polisi atau police line.

 

Pasalnya, kebakaran tersebut dikatakan cukup dahysat. Bahkan, ketinggian api dikatakan mencapai lebih dari tinggi bangunan lantai II yang ada di seputar TKP.

 

Seperti yang diterangkan oleh saksi Made Narka (53). Kepada Tribun Bali, Narka mengaku melihat api membumbung tinggi di TKP.

 

Bahkan, ketinggian api diperkirakannya mencapai lebih dari 20 meter. “Lebih tinggi dari gedung itu. Lebih dari 20 meter,” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di depan TKP.

Humas RSUD Wangaya, Bdn. Anak Agung Ayu Dewi Purnami, SST beberapa waktu lalu. Terbaru, sebut korban kebakaran gudang LPG yang dirawat pihaknya meninggal dunia.
Humas RSUD Wangaya, Bdn. Anak Agung Ayu Dewi Purnami, SST beberapa waktu lalu. Terbaru, sebut korban kebakaran gudang LPG yang dirawat pihaknya meninggal dunia. ((Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra))

 

 

 

 

Sebelum peristiwa kebakaran, Narka yang kala itu tengah berada di sebuah warung yang tak jauh dari TKP sempat mendengar suara ledakan sekitar pukul 05.30 Wita.

 

Mulanya, Narka mengira suara ledakan itu berasal dari ban truk yang pecah.

 

“Yang jelas, pertama meledak. Kurang lebih 5.30 (Wita). Saya kira ban truk. Saya lagi di warung, kurang lebih 100 meter (lokasi warung dari TKP),” ujarnya.

 

Kecurigaan Narka mulai muncul lantaran banyaknya warga yang melintas untuk menuju TKP.

 

Menindaklanjuti hal tersebut, Narka kemudian menyambangi TKP guna memeriksa situasi.

 

Selang 15 menit di TKP usai ledakan, barulah muncul kobaran api yang cukup tinggi.

 

“Baru ledakan itu belum (muncul kobaran api). Sekitar 15 menit, baru mulai yang besar-besar (api). Lebih tinggi dari gedung itu. Lebih dari 20 meter,” terangnya.

 

Tak hanya melalap “gudang” LPG, api juga dikatakan menyambar sebuah gudang pipa yang berada di sebelah TKP.

 

Bahkan, pemadaman api disebut lebih lama berlangsung di gudang pipa tersebut yang disinyalir banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar.

 

“Gudang pipa. Itu yang lama apinya tadi. Asap juga tebal,” kata Narka.

 

Sekitar pukul 07.30-08.00 Wita, pemadam kebarakan tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman api.

 

Api dapat dipadamkan di “gudang” gas elpiji tersebut sekitar 30 menit dengan menerjunkan 6 unit armada pemadam kebakaran.

 

“Di sini sekitar 6 (armada pemadam kebakaran). Paling sekitar 30 menit api sudah padam,” pungkasnya.

 

(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved