Berita Jembrana

Mantan Bupati Jembrana Bebas dari Rutan Negara, Gede Winasa Langsung Malukat

Tepat pukul 18.52 Wita, Bupati Jembrana Periode 2000-2010, I Gede Winasa, resmi menghirup udara bebas dan keluar dari Rutan Kelas IIB Negara, Jembrana

ISTIMEWA
Bupati Jembrana Periode 2000-2010, I Gede Winasa, resmi menghirup udara bebas dan keluar dari Rutan Kelas IIB Negara, Jembrana, Jumat 5 Juli 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Tepat pukul 18.52 Wita, Bupati Jembrana Periode 2000-2010, I Gede Winasa, resmi menghirup udara bebas dan keluar dari Rutan Kelas IIB Negara, Jembrana, Jumat (5/7).

Ia dijemput oleh Anaknya I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat yang kini menjabat Wakil Bupati Jembrana serta kuasa hukumnya.

Setelah keluar dari pintu utama Rutan, Gede Winasa langsung menuju mobil Alphard yang telah siaga di depan pintu. Ia langsung bergegas meninggalkan Rutan bersama rombongan lainnya.

Menurut informasi, Gede Winasa yang dijemput pihak keluarga serta didampingi kuasa hukumnya langsung melakukan panglukatan atau ritual pembersihan di salah satu pantai di Jembrana.

Baca juga: Gede Winasa Aktif di Perikanan, Dalam Kondisi Sehat Walafiat di Jembrana, Sudah Berusia 74 Tahun

"Sama PH saya nggih," kata Gede Winasa sembari memasuki mobil.

Pihak kerabat Winasa menyampaikan, seusai keluar dari Rutan pihaknya langsung menuju salah satu pantai untuk melaksanakan panglukatan atau ritual pembersihan secara Hindu. "Langsung malukat," katanya.

Sebelumnya, puluhan warga yang didominasi berbaju "merah" tampak berkumpul di areal halaman depan Rutan Kelas IIB Negara, Jembrana, Jumat siang.

Adalah massa yang bersiap menyambut pembebasan Bapak Pembangunan Jembrana, I Gede Winasa. Namun, karena SK PB masih dalam proses di Kementerian Hukum dan Ham (HAM).

Baca juga: Uang Pengganti Disetor ke Kas Negara, Akan Jadi Bukti Gede Winasa Tidak Jalani Subsider Lagi

Menurut pantauan, massa tersebut mulai berdatangan sejak siang hari. Hingga akhirnya sekitar pukul 14.30 Wita, sang anak atau Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna datang ke Rutan untuk berkoordinasi.

Ia juga menyempatkan diri untuk menyambut puluhan massa tersebut dan menjelaskan informasi terakhir proses pembebasan ayahnya.

"Ini adalah bentuk spontanitas, kecintaan kepada Pak Winasa setelah sekian tahun ada di dalam Rutan," kata koordinator aksi, I Ketut Suastika, Jumat.

Menurut Anggota DPRD Jembrana dari PDIP ini, kedatangan massa ke Rutan Kelas IIB Negara ini hanya bersifat euforia dan hanya ingin bertemu Bapak Pembangunan atau The Legend of Jembrana.

Dirinya mengakui, aksi seperti ini harus dikoordinir agar nantinya tidak dimanfaatkan oleh "oknum" tak bertanggung jawab.

Mengingat saat ini adalah sedang dalam tahun politik menjelang Pilkada 2024.

"Agar tidak dimanfaatkan saja. Ada berbagai elemen masyarakat, mulai berbaju merah, hijau kuning dan lainnya. Cinta Pak Winasa tersebar di semua warna. Jadi kami hanya mengkoordinir agar tidak dimanfaatkan saja," katanya.

Karena masih dalam proses di Kemenkumham, kata dia, pihaknya lantas meminta massa yang hadir untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Informasi atau teknis terbaru nantinya akan disampaikan oleh pihak Rutan Kelas IIB Negara.

Dia menegaskan, puluhan massa ini tidak merasa kecewa, namun justru menunggu kebebasan Winasa. Kemungkinan, ketika ada informasi Winasa bebas, massa dari berbagai kalangan akan kembali merapat.

"Tentunya kami menunggu. Karena sekarang masih ada tahap yang dilalui sesuai SOP yang berlaku," katanya.

Sementara itu, warga Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tampak menunggu kedatangan Gede Winasa ke rumahnya, Jumat.

Bahkan, seorang warga setempat mengaku sudah tak sabar bertemu tetangganya yang merupakan Bupati Jembrana Periode 2000-2010 ini. Ia dikenal sebagai Bapak Pembangunan Jembrana.

Menurut pantauan, satu per satu warga baik dari Tegalcangkring atau desa lainnya berdatangan sejak sore.

Mereka yang merupakan kerabat maupun kawan lama datang hanya untuk melepas rindu kepada pria 74 tahun yang sudah lama di dalam Rutan Kelas IIB Negara.

Baca juga: Prof. Gede Winasa Eks Bupati Jembrana Dapat Remisi Khusus, Bisa Bebas Bulan Depan Jika Penuhi Syarat

Pukul 20.05 Wita, Gede Winasa bersama rombongan akhirnya tiba di rumahnya di Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.

Ia yang sebelumnya sudah melakukan panglukatan di Segara atau Pantai Yeh Kuning langsung menuju Griya Batur Bujangga Waisnawa Kelurahan Tegalcangkring.

Seorang warga, Ni Ketut Widastri (59) mengatakan sudah tak sabar menunggu kedatangan Gede Winasa sejak pagi. Ia mengakui, selalu memantau rumah Winasa.

"Dari pagi saya nunggu, tapi dari rumah karena dekat. Sekarang saya tunggu di jalan," kata Widastri saat dijumpai.

Warga lainnya, Jro Lasmi (46) mengatakan sangat mengagumi sosok Winasa. Ia dikenal sebagai pemimpin yang dicintai rakyat dan banyak programnya yang pro rakyat, mulai dari Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ), kemudian sekolah gratis dan lainnya.

"Karena beliau baik, banyak programnya juga dirasakan masyarakat Jembrana," katanya.

Ia berharap, kedepannya Gede Winasa tidak tersandung kasus lagi. Sebab, beliau sudah lama mendekam di balik jeruji Rutan Kelas IIB Negara, Jembrana. "Semoga tidak lagi (tersandung kasus), kasihan," harapnya.

Disebut Bakal Manuver, Ipat No Comment

Kebebasan I Gede Winasa dengan pembayaran UP dan denda kasus korupsi membuat dunia politik di Jembrana mulai bergejolak.

Bahkan, anak dari Bupati Jembrana Periode 2000-2010 tersebut, I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat juga disebutkan banyak pihak bakal "loncat" ke partai lain atau lepas dari pasangan yang diusulkan koalisi setelah Winasa bebas.

Namun, koalisi lima partai yang sebelumnya sudah sepakat mengusung paket I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna atau paket Tamba-Ipat pada Pilkada 2024 mendatang menegaskan masih aman.

Golkar dan Demokrat masih yakin bahwa Tamba-Ipat masih tetap berpasangan dan bertarung di Pilkada 27 November ini.

"Masih tetap (Tamba-Ipat). Dan Ipat akan segera mungkin akan dipanggil partai untuk menyampaikan pernyataan sikap ke DPD 1," kata Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Made Suardana, Jumat (5/7).

Disinggung mengenai perubahan peta politik dan salah satu kader terbaik Golkar tersebut bakal "cabut" dan berlabuh ke partai lain?

Suardana mengakui masih akan melihat perkembangan lebih lanjut. Namun, ia menyatakan berbagai kemungkinan masih ada.

Namun, dari Partai Golkar sendiri, Ipat adalah kader yang menjadi kandidat Calon Wakil Bupati Jembrana untuk mendampingi I Nengah Tamba di Pilkada 2024.

"Kita, dari koalisi rencananya deklarasi untuk mendukung Tamba-Ipat dalam waktu dekat ini," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Demokrat Jembrana, I Wayan Wardana. Bahwa pasangan Tamba-Ipat masih tetap solid untuk Pilkada 2024 di tengah isu yang berembus pasca Gede Winasa segera menghirup udara bebas.

"Masih tetap solid (Tamba-Ipat), kita akan segera deklarasi," ucapnya.

Terpisah, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna justru mengakui pihaknya memang mengikuti segala proses di Partai Golkar. Namun, saat ini masih berproses seperti pelaksanaan survei.

"Kita memang berproses di Golkar dan sampai sekarang masih proses. Masih survei," katanya.

Disinggung mengenai adanya isu dan potensi Ipat bakal "loncat pagar" usai ayahnya bebas, politikus asal Kelurahan Tegalcangkring,

Kecamatan Mendoyo ini pun enggan berkomentar. Sepertinya, Ipat menyerahkan keputusan tersebut kepada ayahnya, I Gede Winasa. "No comment," tandasnya.

Ipat datang ke Rutan Kelas IIB Negara, Jumat, 5 Juli 2024. Adalah untuk berkoordinasi terkait persiapan kebebasan ayahnya, Gede Winasa. Ia juga menyempatkan diri menyambangi sejumlah warga yang sedang menunggu kebebasan Gede Winasa.

"Informasi terakhir hanya tinggal otorisasi saja, untuk tandatangan dari Pak Menteri saja. Mungkin setelah itu ada proses lebih lanjut lagi. Karena bersifat teknis, mungkin lebih baik ke Rutan saja," kata Ipat.

Menurutnya, massa yang datang ke Rutan Kelas IIB Negara adalah bentuk dukungan serta kecintaan masyarakat terhadap ayahnya. Kemungkinan masih banyak masyarakat yang mengingat berbagai hal yang Gede Winasa selama memimpin Jembrana.

Disinggung mengenai instruksi khusus dari Gede Winasa, Ipat mengaku belum sempat melakukan komunikasi lebih lanjut. Ia hanya berharap, beliau segera pulang dan berkumpul kembali ke keluarga besar.

"Saya komunikasi langsung belum. Ke dalam juga belum. Momennya nanti saat keluar saja (Gede Winasa)," tandasnya. (tribun bali/mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved