Berita Denpasar
Blessing Child Cafe di Sanur Buka Ruang Bagi Anak Berkebutuhan Khusus untuk Bekerja dan Berkarya
Blessing Child Cafe di Sanur, Denpasar, membuka kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengasah diri dan bekerja.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ni Ketut Dewi Febrayani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Blessing Child Cafe di Sanur, Denpasar, membuka kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengasah diri dan bekerja.
Blessing Child Cafe merupakan salah satu cafe yang unik dan menarik.
Di kafe ini terdapat anak-anak istimewa yang diberikan ruang dan kesempatan untuk bekerja.
Sebuah kafe baru hadir di Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar. Kafe ini baru mulai beroperasi 30 Juni 2024.
Kehadiran kafe ini banyak mengundang perhatian dan banyak mendapat apresiasi positif dari masyarakat Kota Denpasar usai viral di media sosial.
Kafe ini viral bukan karena menunya yang memikat, atau lokasinya yang strategis dan instagramable seperti halnya kafe-kafe kekinian.
Baca juga: Intip Berbagai Ide Kegiatan Inspiratif untuk Rayakan Akhir Tahun Lebih Berkesan!
Blessing Child Cafe yang dirintis oleh Gita Christiana bersama beberapa orangtua ini secara khusus memberi kesempatan kepada anak-anak “istimewa” untuk bekerja.
Kafe ini merupakan ruang bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk belajar, berkarya, dan menjadi lebih mandiri.
"Ide awalnya datang dari pengalaman saya di Griya Psikologi Anak Chrysanthe. Di sana banyak remaja yang membutuhkan wadah untuk melatih kepercayaan diri, berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan bisa menghasilkan uang sendiri,” tutur Gita kepada Tribun Bali saat ditemui di kafenya, Sabtu (6/7/2024).
Gita mengaku terinspirasi kafe serupa di Surabaya, Jawa Timur. Apalagi ia juga memiliki anak yang down syndrome.
“Saya terinspirasi dari kafe serupa di Surabaya yang melibatkan anak-anak down syndrome, termasuk anak bungsu saya sendiri yang juga memiliki down syndrome,” ujarnya.
Angkatan pertama Blessing Child Cafe terdiri dari 10 anak dengan berbagai kondisi seperti down syndrome, autisme, dan retardasi mental.
Baca juga: Spotify dan TWS Buka 24/7 Cafe untuk Rayakan Mini Album Terbaru SUMMER BEAT!
Mereka berusia 16 tahun ke atas dan berasal dari berbagai daerah seperti Gianyar dan Denpasar.
“Kami membagi mereka dalam dua shift setiap Sabtu dan Minggu, dari pukul 16.00-18.00 Wita dan 18.00-20.00 Wita, masing-masing shift ada lima anak yang bekerja,” imbuhnya.
Tentu tidak mudah menjalankan kafe ini. Mengelola kafe dengan anak-anak berkebutuhan khusus akan menghadapi tantangan. Namun Gita dengan sabar dan ikhlas membimbing mereka.
4 Wilayah Masih Tak Terjangkau SMP Negeri, Disdikpora Belum Dapat Rencanakan Pembangunan Baru |
![]() |
---|
TARGET Bebas Kawasan Kumuh di Tahun 2026, Ini Kata Kepala Dinas Perkimta Denpasar |
![]() |
---|
Terkendala Lahan, Empat Wilayah di Denpasar Bali Masih Tak Terjangkau SMP Negeri |
![]() |
---|
Berawal Cekcok di Meja Makan, Perkelahian Antar WNA di Sanur Bali Berakhir Damai |
![]() |
---|
Gas LPG 3 Kg Terus Langka, YLPK Bali Minta Pengawasan dan Penindakan, Ada Keluhan Isi Tabung Kurang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.