Berita Bali
Ritual Panglukatan Agung Banyupinaruh, Dipuput 5 Sulinggih dan Gunakan 5 Jenis Tirta di Denpasar
Menurut Ketua Pinandita Sanggara Nusantara Bali, Jro Mangku I Wayan Dodi Arianta, dengan dipuput oleh lima sulinggih
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Bertepatan dengan Banyupinaruh pada Minggu Paing wuku Kasa, Minggu 14 Juli 2024 digelar Panglukatan Agung Banyupinaruh di Pantai Padanggalak, Denpasar.
Acara ini digelar oleh Pinandita Sanggraha Nusantara Bali. Sejak pukul 06.00 Wita, ratusan umat Hindu sudah ramai datang ke kawasan Pantai Padanggalak.
Mereka hadir dengan pakai sembahyang putih kuning dengan membawa banten dan lainnya. Ratusan umat yang datang sejak matahari baru muncul dari peraduannya ini langsung menuju lokasi panglukatan, yang berada di timur Pura Campuhan Windu Segara.
Mereka datang malukat untuk membersihkan dan menyucikan diri serangkaian Panglukatan Agung Banyupinaruh yang dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Saraswati.
Baca juga: Aparat Polres Bangli Jaga Penelokan di Hari Raya Banyupinaruh
Baca juga: Disdik Klungkung Warning Tak Ada Perpeloncoan Siswa Baru
Pelaksanaan panglukatan agung ini dipuput oleh lima orang sulinggih yang berasal dari berbagai griya di Bali.
Yang istimewa, prosesi panglukatan ini menggunakan lima jenis tirta panglukatan yang diberikan oleh masing-masing sulinggih.
Menurut Ketua Pinandita Sanggara Nusantara Bali, Jro Mangku I Wayan Dodi Arianta, dengan dipuput oleh lima sulinggih itulah maka disebut dengan panglukatan agung.
Kelima sulinggih tersebut meliputi, Ida Bhagawan Buddha Wajra Sadwa Dwijananda dengan tirta panglukatan Yama Gama, Ida Sira Empu Nabe Pande Dharma Sunu dengan tirta Siwa Geni, Ida Pandita Mpu Jaya Ananda Yoga untuk tirta penglukatan Giri Gamana.
Kemudian ada juga Ida Pedanda Kompyang Beji untuk tirta Wisnupancara, dan selaku pangrajeg karya, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Sri Satyajoti untuk tirta penglukatan Gangga.
Selain tirta dari lima sulinggih tersebut, juga ada prosesi ngamed tirta ring tengahing segara atau mengambil tirta dari lautan.
“Saat malam hari raya Saraswati, kami meletakkan tirta di tengah segara, dan tadi pagi kami ambil yang disebut tirta nirmala,” jelasnya.
Jro Mangku Dodi menambahkan, peserta dari malukat ini sebanyak 300 orang yang merupakan umat Hindu di Kota Denpasar dan sekitarnya.
“Kami gelar di tiga titik, selain di Pantai Padanggalak juga ada di Tabanan yakni Pantai Yeh Gangga dan Karangasem di Muncan,” katanya.
Dirinya berharap dengan pelaksanaan malukat ini, akan tumbuh kesadaran dalam hal beragama dalam diri umat Hindu di Bali.
Ia juga menyebut jika malukat Banyupinaruh tidak hanya sekadar mandi di pantai, namun juga ada memohon tirta sanjiwani ke sulinggih, pemangku, dan rohaniawan.
Dalam prosesi malukat tersebut juga hadir Ida Gede Sudikerta yang merupakan mantan Wakil Gubernur Bali era Made Mangku Pastika yang kini sudah menekuni jalan spiritual.
Pasca Kasus Penutupan Asram, Dugaan Tindak Pidana Ujaran Kebencian, 2 Akun Facebook Dilaporkan |
![]() |
---|
Keluhan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Denpasar dan Badung Bali, YLPK Minta Distribusi Gas Diawasi |
![]() |
---|
CARA JITU Hindari Kemacetan Bandara Ngurah Rai ke Canggu, Jarak Tempuh 2 Jam Jadi 15 Menit |
![]() |
---|
Lokasi Pelabuhan Untuk Water Taxi Dari Bandara Ngurah Rai Bali Ke Canggu Masih Dikaji |
![]() |
---|
Wayan Sukadana: Adaptasi Cepat Jadi Kunci Sukses Bali United di Super League 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.