Berita Jembrana
Kasus Narkoba dan Kekerasan di Jembrana Cenderung Meningkat, Forkompinda Musnahkan Pil Koplo
Barang bukti lainnya seperti handphone dimusnahkan dengan cara dirusak, dan sebagian lainnya dibakar di sebuah wadah berupa tong warna hitam.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satu per satu barang bukti tindak pidana umum (pidum) dimusnahkan di halaman Kejaksaan Negeri Jembrana, Bali, Senin 15 Juli 2024.
Adalah barang bukti perkara yang telah berkekuatan hukum tetap mulai dari narkotika jenis sabu, ganja dan pil koplo, handphone serta lainnya.
Terbanyak adalah barang bukti pil koplo warna putih dengan jumlah 1.361 butir.
Barang bukti merupakan perkara periode Desember 2023 - Juni 2024.
Baca juga: Akasaka Club Bali Buka Lagi, Ini Sisi Positif dan Negatif Menurut Agus Wirajaya, Ingatkan Narkotika!
Menurut pantauan, jajaran Forkompinda silih berganti memasukkan barang bukti berupa pil koplo dan sabu-sabu yang sudah disita ke dalam blender yang sudah terisi cairan campuran.
Selanjutnya, sabu-sabu, pil koplo kemudian dimusnahkan dengan cara dihancurkan blender.
Barang bukti lainnya seperti handphone dimusnahkan dengan cara dirusak, dan sebagian lainnya dibakar di sebuah wadah berupa tong warna hitam.
Sesuai data yang diperoleh, sejumlah barang bukti yang dimusnahkan di antaranya narkotika jenis sabu seberat 11,8 gram bruto, ganja seberat 1,9 gram bruto, 1.361 butir pil koplo, 17 unit handphone, dua unit timbangan digital serta lainnya.
Jumlah tersebut hasil sitaan dari 47 perkara yang sudah inkrah atau berkekuatan hukum tetap.
"Selama ini, narkotika selalu meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Tertinggi jumlahnya adalah pil koplo dan sabu-sabu," kata Kepala Kejari Jembrana, Salomina Meyke Saliama usai kegiatan pemusnahan, Senin 15 Juli 2024.
Dia melanjutkan, barang bukti yang dimusnahkan ini dari total 47 perkara yang ditangani.
Dari jumlah tersebut perkara narkotika dan pencurian terbanyak.
"Tentunya langkah kami menerapkan hukuman yang cukup tinggi sebagai efek jera. Namun, kemungkinan karena wilayah perlintasan, sehingga narkotika kian meningkat," ungkapnya.
Disinggung mengenai kasus lainnya, Salomina menyebutkan kasus lain yang meningkat di Jembrana adalah pencurian ternak serta kasus kekerasan seksual.
"Kami ke depannya kasus yang terjadi bisa ditekan sehingga tidak terjadi peningkatan yang signifikan," harapnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.