Helikopter Jatuh di Bali
Helikopter Jatuh Akibat Tali Layangan di Suluban Bali, Pilot dan 4 Penumpang Selamat
Helikopter dengan registrasi PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation jatuh di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Jumat (19/7) pukul 15.33
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
“Terkait dengan berita jatuhnya helikopter hari ini di Pecatu, saya secara pribadi sangat berbelasungkawa atas kejadian ini. Dan inilah kejadian yang saya takutkan,” ucap Deck Sotto dalam unggahan video instagramnya.
Mengingat disinyalir bahwa tali layang-layang mengakibatkan kecelakaan helikopter tersebut, jadi kita harus lihat dari dua sisi. Pertama, layang-layang merupakan tradisi kita dari zaman dahulu. Kedua, kita juga membutuhkan pariwisata terutama dari dirgantara. Dan apa yang terjadi sekarang ini adalah hal yang dia takutkan dan itu terjadi.
“Saya pernah menyampaikan kepada salah satu pemilik helikopter 2021 kemarin bahwasanya untuk penerbangan helikopter yang berbasis tur di atas daratan dengan terbangnya rendah, saya sarankan untuk tidak terbang saat musim layangan karena layangan itu terbang di atas 500 Mdpl talinya itu tidak kelihatan,” papar Deck Sotto.
“Dan jikalau kena rotator itu akan sangat berbahaya sekali bisa melilit rotator itu sendiri. Dan kemudian saran saya itu diikuti oleh pemilik helikopter dengan baik dan benar,” sambungnya.
Kemudian hal ini terjadi sangat penting kita ketahui bahwasanya layang-layang adalah suatu tradisi yang adiluhur tidak boleh dilupakan.
Dan satu sisi dia juga minta teman-teman layang-layang agar tidak menerbangkan layangan terlalu tinggi, terutama dekat dengan bandara.
Dia juga pernah diundang oleh Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV hadir pada podcast tentang zonasi aman, dan saya sampaikan sedemikian rupa.
Layang-layang besar yang biasanya terbang itu tidak sampai 300 Mdpl dan itu ukurannya besar sekali.
Dan itu visible sangat bisa dilihat oleh pilot pesawat terbang maupun pilot helikopter.
“Yang saya takutkan ini adalah ketika layangan terbang terlalu tinggi kemudian jauh dari zonasi aman, zonasi berbahaya bagi penerbangan. Jikalau ada helikopter melintas dengan jarak ketinggian rendah maka hal inilah yang akan terjadi (kejadian kecelakaan helikopter hari ini,” ucap Deck Sotto.
Kepada rekan-rekan rare angon saya imbau tidak menerbangkan layang-layang terlalu tinggi, apalagi layangan bun, janggan dan tidak menginapkan layang-layang karena itu juga akan sangat membahayakan sekali.
Ketiga, menurutnya, harus dipastikan juga untuk bisnis dirgantara tour wisata helikopter agar tidak mengambil tur di atas daratan dengan terbang rendah. Ini sangat berbahaya sekali karena tali layangannya tidak kelihatan. (tribun bali/zae)
Pilot
-Nama: Kapten Dhedy Kurnia Sentosa
-Jenis kelamin: Laki laki
-Tempat tanggal lahir: Sidoarjo, 18 April 1994
-Alamat: Kebon Sari RT / RW 05/03, Desa Kebonsari, Kec. Candi Kab Sidoarjo, Jawa Timur.
-Nomor Sertifikat Kecakapan: CPL /H17-0600
Identitas Penumpang Berdasarkan Manives
1. Russel James Harris
2. Eldira Decti Paskila
3. Marrot Castella
4. Oktraman Mendrosap
Sumber: Kementerian Perhubungan (zae)
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
HELIKOPTER JATUH - Kondisi helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation yang mengalami kecelakaan di kawasan Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Jumat (19/7) siang.
| Helikopternya Terlilit Tali Layangan di Bali, Volta Pasifik Aviasi: Kiranya Jadi Perhatian Bersama |
|
|---|
| Koster dan Nyoman Parta Minta Ada Aturan Menaikan Helikopter Wisata di Bali |
|
|---|
| BUNTUT Helikopter Terlilit Tali Layang-layang di Badung, Satpol PP Turunkan 3 Layangan! |
|
|---|
| Pasca Helikopter Terlilit Tali, Tiga Layangan Mengudara di Langit Kedonganan Diturunkan Satpol PP |
|
|---|
| PASCA Kecelakaan, Otban Wilayah IV Sebut Ada 15 Armada Helikopter di Bali, Dioperasikan 5 Operator! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.