Narkoba di Bali
Kasus Narkoba di Bali, Analisis Lanjutan Fentanyl Tidak Terkonfirmasi, Hanya Produksi DMT di Gianyar
Hanya Produksi Jenis DMT, Analisis Lanjutan Fentanyl Narkoba Tidak Terkonfirmasi Diproduksi di Pabrik Gelap WNA Filipina di Gianyar
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI melakukan analisis lebih lanjut mengenai dugaan Fentanyl turut diproduksi dalam pabrik gelap narkotika di Gianyar oleh Warga Negara Asing (WNA) Filipina DAS (28).
Setelah dilakukan analisis lebih lanjut oleh bagian laboratorium BNN RI, rupanya narkoba yang kasusnya pernah viral di Philadelphia Amerika Serikat itu dinyatakan tidak terkonfirmasi.
Hal ini disampaikan bagian Lab BNN RI melalui Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Brigjen Pol Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, SH, MSi di TKP Lab Rahasia Narkoba di Payangan, Gianyar, Bali, pada Selasa 23 Juli 2023.
"Untuk Fentanyl dari hasil penelitian analisa lebih lanjut, bahwa bahan itu tidak terkonfirmasi, kemungkinan campuran eskstraksi beberapa regent, kami pastikan tidak ada bahan Fentanyl," ungkap Aldrin.
Baca juga: KASUS WNA Bikin Lab Narkoba di Gianyar, 3 Pembuat DMT Narkotika Jenis Baru Ditangkap!
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengungkap laboratorium rahasia narkoba "Clandestine Laboratory" jaringan internasional dengan barang bukti narkotika Golongan 1 di Payangan. Gianyar, Bali.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, SIK Msi menyampaikan temuan narkotika di lab rahasia tersebut di antaranya Dimethyltryptamine (DMT), Fentanyl dan berbagai jenis narkoba lainnya.
"Clandestine lab narkotika golongan 1, bermacam-macam barang buktinya ada DMT, Fentanyl," ungkap Pudjo saat dijumpai Tribun Bali di Kota Denpasar, Bali, pada Senin 22 Juli 2024.
Ia mengungkapkan, terbongkarnya lab rahasia narkoba golongan 1 ini berdasarkan penelusuran di internet hingga didapati pelaku DAS asal Filipina dan AMI asal Yordania yang kini tengah buron.
"Terungkap lewat patroli cyber, pelakunya orang asing dari Filipina dan yang Yordania DPO, ini jaringan internasional," bebernya.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Mama Ji House Jalan Keliki Kawan Payangan, Gianyar, Bali.
"Fentanyl ini dari Amerika Serikat yang membuat pengguna menjadi seperti Zombie, DMT dari Amerika Selatan, labnya sudah lama," bebernya.
Dia menjelaskan DMT adalah senyawa triptamin tersubstitusi yang ditemui pada banyak tumbuhan dan hewan, termasuk manusia, dan yang merupakan turunan dan analog struktural dari triptamin.
Zat ini digunakan sebagai obat psikedelik rekreasi dan dimanfaatkan oleh sebagai budaya untuk tujuan ritual sebagai Entheogen
"DMT ini dipakai Suku Indian untuk memanggil arwah nenek moyang, efeknya seperti terhubung dengan nenek moyang untuk petunjuk-petunjuk, pindah tempat atau perang di sana," bebernya. (*)

Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.