Berita Bali

KABAR DUKA, Panglima Kodam Udayana 33 Mayjen TNI Harfendi Meninggal Dunia! Simak Beritanya

Mendiang adalah perwira tinggi TNI, yang dipercaya mengemban tugas dan menjabat Pa Sahli Tingkat III Bidang Sosbudkum  Ham & Narkoba Panglima TNI. 

|
Istimewa
Kabar duka, salah satu perwira TNI Angakatan Darat telah berpulang. Mayor Jenderal TNI Harfendi dikabarkan meninggal dunia, pada usia 57 tahun, Rabu 24 Juli 2024.  

TRIBUN-BALI.COM - Kabar duka, salah satu perwira TNI Angakatan Darat telah berpulang. Mayor Jenderal TNI Harfendi dikabarkan meninggal dunia, pada usia 57 tahun, Rabu 24 Juli 2024. 

Berdasarkan laporan yang diterima Tribun Bali, Mayor Jenderal TNI Harfendi adalah Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana ke-42. 

Mendiang adalah perwira tinggi TNI, yang dipercaya mengemban tugas dan menjabat Pa Sahli Tingkat III Bidang Sosbudkum  Ham & Narkoba Panglima TNI. 

Baca juga: Nasib Agus Diujung Tanduk, Habisi Nenek di Jembrana Pakai Linggis, Lalu Dimasukkan ke Karung

Baca juga: De Gadjah Terbawa di Pusaran PDIP, Koster Ungkap Usulan Bareng Giri Prasta

Kabar duka, salah satu perwira TNI Angakatan Darat telah berpulang. Mayor Jenderal TNI Harfendi dikabarkan meninggal dunia, pada usia 57 tahun, Rabu 24 Juli 2024. 
Kabar duka, salah satu perwira TNI Angakatan Darat telah berpulang. Mayor Jenderal TNI Harfendi dikabarkan meninggal dunia, pada usia 57 tahun, Rabu 24 Juli 2024.  (TRIBUN BALI/ ADRIAN AMURWONEGORO)

 

Berikut surat kabar kematian Mayor Jenderal TNI Harfendi : 

Yth Komandan Denma Mabes TNI
Cc Wadan Denma, para Asisten, Kabag dan Dansat

Selamat pagi, mohon ijin melaporkan kronologis kejadian meninggal anggota TNI:

Nama : Harfendi, S.I.P.
Pangkat : Mayjen TNI
Kesatuan : Mabes TNI
Jabatan : PaSahli Tk. III Bidang Sosbudkumham dan Narkoba Panglima TNI
Riwayat penyakit : Diabetus +
Jantung -

Kronologis :

Pukul 08.20 WIB : pasien jatuh pingsan, setelah olahraga di lapangan Tridek dengan berjalan ± 50 menit dan lari 3 putaran.

Pukul 08.22: dilakukan pemeriksaan awal, didapatkan tanda-tanda henti jantung, dilakukan pertolongan pijat jantung dan diikuti evakuasi ke RS Ridwan Meuraksa.

Pukul 08.30 WIB : pasien tiba di RS Ridwan Meuraksa. Dilakukan Resusitasi Jantung Paru (pijat jantung dan napas buatan) ± 45 menit.

Pukul 09.15 WIB : pemeriksaan oleh tim dokter UGD RS Ridwan Meuraksa dengan hasil tidak ditemukannya tanda-tanda nadi, tekanan darah dan tekanan oksigen. Pasien dinyatakan meninggal dunia oleh dokter spesialis jantung dan dokter anestesi RS Ridwan Meuraksa.

Penyebab kematian : Henti Jantung

Hormat kami,
Dansatkes

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved