Berita Bali
Dramatis, Alif Andira dari Bali Raih Juara Nasional ICTC 2025/2026, Wakili Tanah Air ke Thailand
ICTC 2025/2026 diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas Semeton Kopi Bali dalam event perdana mereka, Semeton Kopi Fest.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kompetisi bergengsi tahunan Indonesia Cup Taster Championship (ICTC) 2025/2026 resmi menobatkan wakil tuan rumah, Alif Andira dari Bali, sebagai juara nasional.
Setelah melalui persaingan sengit di babak final, Alif berhasil membawa pulang piala dan meraih gelar National Cup Taster Champion terbaru.
Kompetisi ini digelar oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) di The Keranjang, Kuta, Badung Bali, pada Sabtu 25 Oktober 2025 hingga Minggu 26 Oktober 2025 sebagai bagian dari Semeton Kopi Fest.
"Kemenangan ini juga mengantarkan SAYA mewakili Indonesia di ajang World Cup Taster Championship (WCTC) 2026 yang akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada Mei 2026," ungkap Alif dijumpai Tribun Bali usai meraih gelar juara, pada Minggu 26 Oktober 2025.
Baca juga: Pemkab Buleleng Segera Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Lemukih
Bagi Alif, ICTC adalah bagian dari Indonesia Coffee Championship (ICC) yang menantang kemampuan sensorik peserta dalam mengidentifikasi cangkir kopi yang memiliki rasa berbeda.
Dalam satu set yang terdiri dari tiga cangkir, tiga cangkir identik, satu cangkir berbeda.
Setiap kompetitor harus mengidentifikasi 8 cangkir kopi berbeda dari total 24 cangkir.
Tahun ini, ICTC 2025/2026 diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas Semeton Kopi Bali dalam event perdana mereka, Semeton Kopi Fest.
Kompetisi tingkat nasional diikuti oleh 38 peserta yang telah melewati babak penyisihan hingga mencapai Top 4 di final.
Para penguji yang merupakan ahli kopi, termasuk mantan juara, menyiapkan tantangan dengan perbedaan rasa yang sangat tipis.
Juara ICTC dua tahun beruntun pada 2023 dan 2024, Rifki Maulana, yang juga menjadi salah satu penguji, menjelaskan tingkat kesulitan kompetisi ini.
"Soalnya menantang, dengan perbedaan rasa yang sangat tipis. Jadi benar-benar skill yang diadu untuk uji kecepatan dan akurasinya mereka," ujar Rifki.
Ia menambahkan, sampai babak semifinal, hanya satu peserta yang berhasil menjawab kedelapan set kopi dengan benar, menunjukkan betapa sulitnya soal yang diberikan.
Kemenangan Alif Andira diakui memiliki selisih yang sangat tipis dari pesaingnya di babak final.
Sebagai perwakilan Indonesia, Alif akan berhadapan dengan juara-juara dari berbagai negara di WCTC 2026.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.